Aliansi Mahasiswa Nilai Kemenag Sumut “Menjijikkan”

Mahasiswa ketika melakukan unjuk rasa

sentralberita|Medan~Setelah seminggu berlalu melakukan Unjuk Rasa, Kamis, 04 April 2019 di Kantor Wilayah Kementerian Agama (KANWIL KEMENAG) Provinsi Sumatera Utara dengan tuntutan Kepala Kanwil Kemenag dicopot dari jabatannya serta seluruh jajaran pejabat kemenag direformasi, karena terindikasi dugaan korupsi secara terstruktur dan berjamaah mulai dari jabatan tertinggi sampai jabatan terendah pada setiap jabatan di wilayah kementerian agama provinsi Sumatera Utara, namun tanda-tanda apa yang menjadi tuntutan belum terlihat hasilnya.

Koordinator Lapangan Hendra Boang Manalu dari Aliansi Mahasiswa Se-Kota Medan, Jum’at (5/4/2019) menilai, sikap jajaran pemerintah kanwil kemenag sangat menjijikkan. Sebab kementerian agama adalah lambang suci umat beragama di seluruh Indonesia khususnya bagi umat Islam dalam pemerintahan.

“Kementerian Agama sekarang ini sangat menjijikkan. Tidak tanggung-tanggung, transaksi jabatan dalam tubuh Kementerian Agama seakan sudah menjadi tradisi yang turun-temurun. Permasalahan korupsi ini seolah-olah tidak lagi bisa dihilangkan. Mulai dari jabatan rendah menjadi pimpinan Kantor Urusan Agama (KUA), dan Kepala MAN, transaksinya bernilai puluhan juta.
Bukan hanya itu saja, pelaksanaan event-event yang diadakan oleh Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara, juga harus melakukan kutipan terhadap jajaran yang dibawahnya. Jika tidak memberi setoran, jangan harap jabatan tersebut bertahan lama.”Hendrobuang.

Baca Juga :  Kanwil Kemenagsu Gelar Hari Sejuta Arah Kiblat, Panduan Untuk Menjalankan Ibadah Sholat

Terkait transaksi jabatan baik menjadi kepala KUA, dan Kepala MAN sudah banyak yang menjadi korbannya. Dan saya sudah bercerita panjang dengan para korban tersebut, Ungkap Hendra Boang Manalu.

Selain Hendra Boang, Gomgom juga menyampaikan orasinya bahwa Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara terkena musibah dan bencana bandang. Bahkan dalam lingkaran Kementerian Agama terdapat para pejabatnya bersikap feodal. Sikap feodal dalam tubuh Kementerian Agama harus disingkirkan, karena mental mereka adalah mental penjajah. Yang tidak akan pernah menghargai rasa kemanusiaan. Penindasan dan penghinaan terhadap manusia oleh manusia, cocoknya dibumi hanguskan.

Fahrul Rozi, dalam orasinya menyebutkan, Kami Aliansi Mahasiswa Se-Kota Medan tidak akan pernah berhenti dan mundur untuk melakukan perlawanan terhadap jajaran Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara. Setiap minggu kami akan melakukan demonstrasi. Sampai apa yang menjadi tuntutan kami didengar dan dijalankan oleh aparat penegak hukum baik kepolisian, kejaksaan maupun KPK.

Baca Juga :  Polsek Tanjung Balai Utara Polres Tanjung Balai Patroli Subuh, Himbau Anak Remaja Tidak Bermain Petasan dan Balap Liar

Adapun yang menjadi tuntutan Aksi Aliansi Mahasiswa Se-Kota Medan, sebagai berikut:

1.Bersihkan Kanwil Departemen Agama dari praktik transaksi jabatan yg melibatkan lembaga Parpol.

2.Usut tuntas pejabat Kemenag Sumut yang mengatur jabatan di seluruh kantor wilayah Kemenang Sumut.

3.Bersihkan Kemenang dari praktik-praktik kolusi jabatan dengan melibatkan para mafia (calo) dari salah satu partai politik.
Mengundang KPK untuk memeriksa Kanwil Kemenag Sumut yang di duga menjalankan praktik KKN.

4.Kembalikan moralitas Kementerian Agama Sumut, sebagai penjaga moral dan akhlak yang baik mengabdi demi kepentingan agama, bangsa dan negara 

5.Saatnya Kementerian Agama Sumut di Pimpinan oleh mereka yg memiliki integritas, moral yg baik dan memiliki rekam jejak sebagai pengayom, pendidik yang jujur, berakhlakul karimah dan soleh.

(SB/01/rel)

-->