SHI Turut Berduka Cita Atas Korban Bencana Alam di Madina

Sentralberita|Medan~Sarekat Hijau Indonesia(SHI) Sumut turut berduka cita atas bencana ekologis berupa banjir dan tanah longsor yg melanda sejumlah di Kabupaten Mandailing Natal, khusunya desa yang berada di Kecamatan Natal dan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal pada 11/10 2018.

Bencana banjir dan longsor telah merenggut korban jiwa tak berdosa 17 orang dan lainnya masih ada yang diyatakan hilang. Sementara banyak juga rumah dan kebun serta sawah masyarakat yang rusak.

Bencana ini merupakan yang terdahsyat dalam 10 tahun terakhir yg melanda Madina baik dalam segi korban, frekwensi dan kerusakan inprastruktur ungkap Hendra Hasibuan selaku Ketua Sarekat Hijau Indonesia (SHI) DPW SUMUT.

Sekali lagi kami Keluarga Besar  turut berduka sedalam-dalamnya sekaligus berempati pada para survivor yg selamat dari bencana mematikan tersebut.

Situasi ini perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah baik propinsi maupun kabupaten. Hal serupa jangan lagi terjadi dikemudian hari karena itu kami SHI ujar Hendra mendesak pemerintah
segera melakukan investigasi dan mengusut tuntas untuk mencari penyebab terjadinya bencana ini. Dan jika terbukti ada pihak-pihak yang punya andil maka kami pula mendesak pemerintah dan aparat hukum untuk tidak segan menempuh jalur pidana lingkungan dan kehutanan.

Baca Juga :  Ewin Putra Buka Raker Forwadi Siap Berkolaborasi dengan Wartawan Menjadikan Perumda Tirtanadi Terbaik

Saleh Pulungan Ketua DPD SHI Mandailing Natal menuturkan bahwa secara tofografis daerah madina berbukit dan bergelombang. Terdapat pula areal perkebunan sawit skala besar dan HPH (Hak Pengusahaan Hutan), jadi kami menduga ada keterkaitannya kehadiran industri tersebut karena telah melakukan alih fungsi kawasan, jadi kemungkin bukan semata-mata karena faktor curah hujan.

Semakin kuat dugaan kami jika kita bercermin dari bencana ekologis serupa yang melanda Kabupaten Garut pada September 2016 lalu dimana hasil temuannya menyebutkan bahwa terdapat perkebunan yang tidak merawat dan mengkonservasi lahannya dengan baik.

Pengurus Pusat Sarekat Hijau Indonesia memiliki perhatian serius terhadap bencana yang melanda Madina, karena itu saya datang dari Jakarta untuk melihat secara langsung lokasi bencana kata Mukri Friatna selaku Kepala Departemen Organisasi dan Kaderisasi SHI.

Baca Juga :  Kota Medan Raih Penghargaan Bergengsi Pengelolaan Keuangan Terbaik Tingkat Nasional

Kehadiran kami kemari untuk mengkosolidasi SHI wilayah agar bisa ikut berperan melakukan tindakan kemanusian pasca bencana termasuk membentuk Tim Investigasi untuk menggali fakta penyebab terjadinya bencana banjir. Jika dalam prosesnya nanti, kami mendapatkan temuan adanya kontribusi pihak tertentu dalam terjadinya bencana banjir dan longsor, maka kami akan berupaya menempuh jalur sesuai dengan peraturan perundangan yang berlalu. Tindakan kami sebagai usaha untuk menjawab pemenuhan Hak Konstitusi warga Negara berupa hak untuk hidup dan selamat termasuk hak keselamatan lingkungan hidup itu sendiri tutur Mukri. (SB/01/02/)

Tinggalkan Balasan

-->