Pembenahan SDM Mampu Wujudkan Indonesia Jadi Negara Industri 2030
sentralberita|Medan~Indonesia saat ini terus berbenah terutama menuju negara industri pada tahun 2030. Namun untuk mewujudkan hal tersebut, pembenahan Sumber Daya Manusia (SDM) harus segera dilakukan.
“Tantangan paling berat Indonesia menuju negara Industri tidak lain adalah SDM. Percuma jika memiliki material, mesin dan teknologi, namun yang paling penting SDM, ” ungkap Presiden Institut Otomotif Indonesia Ir H Made Dana Tangkas MSI IPU kepada wartawan usai sebagai pembicara
Pengembangan Industri Berkelas Dunia dalam Memasuki Era Industri 4.0 di Indonesia pada acara Launching IBIMA Lean Industri & Business Leadership Center yang dilaksanakan Universitas Harapan Medan bekerjasama dengan PT Insan Bisnis dan Industri Manufaktur Indonesia (BIMA) di Aula Universitas Harapan Medan, Kamis (20/9/2018).
Senior Executive Advisor PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia ini menambahkan, apabila mampu merubah paradigma SDM baik SDM kompetensi dan kepemimpinan, maka akan mengarah kepada sebuah usaha yang merupakan tujuan dari industri, pembangunan ekonomi dan akhirnya secara bertahap bisa mewujudkan Indonesia menjadi negara industri pada tahun 2030.
“Bicara Sumber Daya Alam (SDA) kita sangat luar biasa dan melimpah ruah. Namun kita masih belum punya teknologi dan belum memiliki dukungan investasi yang besar sehingga akhirnya ini yang sudah dikerjakan oleh negara-negara lain seperti China, Korea dan Jepang, ” jelasnya di hadapan ratusan mahasiswa serta civitas Universitas Harapan Medan yang hadir.
Namun demikian, katanya, melihat 10-20 tahun kedepan, Indonesia masih mempunyai optimisme untuk meraih peluang tersebut.
” Apalagi hari ini, Universitas Harapan dan USU serta universitas lain bagaimana konsep pengembangan teknologi pendidikan perguruan tinggi sehingga menjadi gambaran bahwa pendidikan kita harus menguasai teknologi, mempunyai pusat unggulan inovasi dan sains teknopark yang nantinya akan dapat kita karyakan menjadi tempat uji kompetensi, uji teknologi dan pengujian serta evaluasi produk sehingga akhirnya kita komersialisasikan produknya dan akan menjadi produk unggulan bangsa, ” ujarnya.
Rektor Universitas Harapan Medan Prof Dr Ritha F Dalimunthe SE MSi mengatakan sesuai visi misi Universitas Harapan membangun mahasiswa menjadi sarjana yang mandiri mempunya iman, berkarakter dan tidak menjadi penonton di negeri sendiri.
” Dengan adanya kerjasama ini kita berharap mahasiswa bisa magang di dunia industri sehingga menciptakan mahasiswa yang siap pakai, ” katanya. (SB/Diur)