Ormas Keagamaan Kutuk Penyerangan Gereja
Sentralberita| Yokyakarta~Kira-kira pukul 07.30 Wib, Minggu (11/2/2018) kemarin, suasana gereja mulai hening karena ibadah akan segera dimulai. Baru beberapa menit ibadah dibuka, tiba-tiba seorang pria masuk dari pintu utama gereja Lidwina Sleman.
Semua jemaat panik menyelamatkan diri. Kondisi gereja begitu gaduh. Pria berinisial S asal Banyuwangi itu terus mengayunkan pedangnya.
Tiga jemaat dan Romo Pier yang sedang memimpin ibadah menjadi korban. Keempatnya mengalami luka karena terkena pedang pelaku.
Polisi yang mendapatkan laporan segera menuju lokasi. Coba memberikan tembakan peringatan, tapi pelaku melawan. Pelaku malah mengarahkan pedangnya ke petugas hingga melukai satu polisi.
Untuk menghentikan aksinya, terpaksa dilepaskan timah panas ke kakinya. S kemudian tersungkur namun selamat. Dia kini dibawa ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan sambil menunggu kondisinya pulih untuk dimintai keterangan.
“Benar pelaku sudah ditangkap, sudah dilumpuhkan. Ditembak kakinya,” kata Kabid Humas Polda Yogyakarta, AKBP Yulianto, saat dihubungi merdeka.com, Minggu (11/2/2018).
Empat korban juga masih menjalani perawatan. Tiga jemaat dibawa ke RS UGM sedangkan Romo Pier menjalani perawatan di RS Panti Rapih.
Kapolda DIY, Brigjen Pol Ahmad Dofiri, memastikan mengusut kasus ini hingga tuntas. Namun saat ini, dia tak mau berspekulasi soal latar belakang pelaku mengingat yang bersangkutan belum bisa dimintai keterangan.
Namun demikian, dari temuan bukti awal, kata Dofiri, pelaku masih berstatus mahasiswa berdasarkan kartu identitas yang ada di tas miliknya.
Tokoh senior Muhammadiyah Buya Syafi’i Maarif langsung mengunjungi lokasi kejadian. Buya menganggap aksi penyerangan itu merupakan hal yang biadab.
Nahdlatul Ulama (NU) mengecam penyerangan yang terjadi Gereja Santa Lidwina. Tokoh Muda NU, Zuhairi Misrawi, mengatakan peristiwa semacam itu jelas mengancam NKRI.
Hal yang sama juga diungkapkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyesalkan peristiwa itu. Penyerangan secara brutal saat masyarakat melakukan ibadah jelas tak manusiawi.
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin meminta kepolisian mengusut tuntas kasus ini. Apalagi dalam sebulan terakhir terjadi kasus penyerangan terhadap tokoh agama. (SB/mc).