Disayangkan, SMK Negeri  1  PP Kusel Kutip Uang SPP

bukti pengutipan

Sentralberita|Labura~ Kementerian Pendidikan Telah membuat aturan mengenai tidak di perbolehkannya melakukan pengutipan Uang SPP Bagi SD, SMP, SMA sederajat. Sayangnya hal tersebut tidak berlaku bagi SMK Negeri 1 PP Kualuh Selatan ini.

Salah seorang siswa Kelas XII yang tidak berani sebutkan namanya mengatakan “bahwa pihak sekolah masih melakukan pengutipan terhadap siswa/i dengan dalih Dana Bos SMK Negri 1 PP ini tidak cair”. Ujarnya sambil menunjukkan bukti pembayaran.

Terpisah, Marhalim Spd Pengurus Dewan Pendidikan Labura ketika di konfirmasi media sangat menyayangkan hal tersebut.

Kita sangat menyayangkan apa yang telah dilakukan pihak Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 PP Kualuh Selatan (Kusel) Kabupaten Labura yang mana masih juga melakukan pengutipan dengan alasan untuk SPP padahal dalam aturan Peraturan Menteri Pendidikan hal Itu sudah tidak diperbolehkan.

Baca Juga :  Kukuhkan Lima Anggota Badan Pengelola Toba Kaldera, Pj Sekdaprov Effendy Pohan Ingatkan Target Pertama Green Card

Terkait ini kita akan menyampaikan kepada pihak sekolah agar tidak melakukan hal itu lagi dan jika masih tetap dilakukan, maka kita akan sampaikan pada yang berwenang. Ucap Marhalim.

Terpisah Darwin Marpaung Ketua LSM Perkara Labura saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, ” tidak patut lagi pihak Sekolah melakukan pengutipan setelah adanya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 75 Tahun 2016 Tentang Komite Sekolah.

Sebab dalam aturan yang tertulis tidak dibolehkan lagi pihak sekolah melakukan pengutipan dengan dalih untuk SPP, sebab dana untuk sekolah sudah di tanggulangi dari Pemerintah Pusat”, cetusnya.

Lanjutnya “Kita meminta kepada Pihak Sekolah agar menghentikan kegiatan yang sudah dilarang itu jika tidak, kita akan membuat laporan resmi kepada pihak berwajib untuk dilakukan penindakan”. Tegasnya.

Baca Juga :  Pemprov Sumut Ajak Semua Pihak Kolaborasi Tangani Jalan Sumut

Kepala Sekolah SMK Negeri 1 PP Kualuh Selatan dalam hal ini belum dapat dikonfirmasi wartawan beberapa kali ditemui dikantornya tidak ada dan di telepon juga tidak diangkat. (SB/Wandi)

Tinggalkan Balasan

-->