Pembunuhan Angkutan Online, Poldasu Beri Ketarangan 4 Orang Ditembak

Sentralberita| Medan~ Empat dari lima orang pelaku perampokan dan pembunuhan terhadap dua orang driver angkutan online di Medan tewas ditembak oleh petugas. Keempatnya yaitu Zaelani alias Zei (25), Harianto alias Ari Tato (22), keduanya pelaku pembunuhan dan perampokan terhadap driver Grab Bike Ridwan Limbong. Serta Ari dan M.Rizky, keduanya pelaku pembunuhan terhadap supir Grab Car, David Julher Simanjuntak.

“Petugas berhasil mengamankan para pelaku dalam waktu lebih kurang 30 jam,” kata Kapolda Sumut, Irjen Pol Paulus Waterpauw saat memaparkan kasus tersebut di RS. Bhayangkara Medan, Selasa (26/9/2017).

Para pelaku yang ditembak umumnya karena melawan saat ditangkap. Untuk tersangka pelaku perampokan supir Grab Car, kedua pelaku diringkus saat mengendarai mobil korban. Polisi mengetahuinya dan menghadang kedua pelaku, namun pelaku justru melarikan diri sehingga polisi memberikan tembakan peringatan beberapa kali.

Baca Juga :  Polda Sumut Terus Melanjutkan Perburuan Narkoba, sepekan 87 Kasus dan 115 Tersangka Ditangkap

“Kemudian di Jl. Pandu Medan tepatnya di depan Toko Sinar Mulia Sejahtera, mobil tersebut menabrak pohon. Lalu pelaku keluar dari mobil dan berusaha melarikan diri serta melakukan perlawanan dengan pisau menyerang aparat,
sehingga diberikan tindakan tegas terukur terhadap pelaku,” kata Irjen Paulus.

Sedangkan untuk pelaku pembunuhan driver Grab Bike, tersangka Harianto alias Ari Tato (22) ditangkap di Jalan Sabaruddin, pada Sebtu (25/9) sekitar pukul 21.00 WIB. Dimana, saat dilakukan penyergapan pelaku mencoba mengeluarkan pisau dan menyerang petugas.

“Sementara tersangka Zaelani alias Zei (25), warga Perumnas Mandala. Dia ditangkap di Jalan HM Joni, Minggu (24/9) sekitar 23.50 Wib. Dia disebutkan melakukan perlawanan saat pengembangan dilakukan, sehingga petugas menembaknya,” urainya.

Baca Juga :  Diguyur Gerimis, Kapolrestabes Medan Cek Keamanan Perahu Penyeberangan di Sungai Babura

Paulus mengatakan aksi kawanan begal ini sudah dibatas kemanusiaan. Mereka merampas harta tidak mengukur akibatnya. Sehingga banyak korbannya yang meninggal.

“Jadi kami prinsipnya, mereka yang tidak menghargai maka tidak akan kita hargai,” tandas Paulus. (SB/husni l)

 

Tinggalkan Balasan

-->