Aksi May Day, Buruh di Toba Sampaikan 5 Tuntutan
sentralberita|Toba~Memperingati hari buruh yang jatuh pada 1 Mei, ratusan buruh di Kabupaten Toba, Kamis (1/5/2025) menggelar aksi untuk menyampaikan aspirasi. Aksi dimulai dari PT. TPL yang dilanjutkan dengan pawai hingga ke Balige. Di Balige, aksi dipusatkan di Tugu DI. Panjaitan.
Di sana, pimpinan aksi membacakan tuntutan dan aspirasi mereka yang terdiri dari 5 poin, diantaranya;
1. Meminta Kepada Kementerian Kehutanan RI Untuk melakukan verifikasi pada lahan konsesi PT. TPL guna menjaga konflik antara masyarakat sekitar konsesi.
2. Meminta kepada Menteri Tenaga Kerja untuk melindungi dan mempertahankan PT. TPL tetap beroperasi untuk menghindari PHK.
3. Meminta kepada Kapolri agar menjaga keamanan dan kenyamanan bagi karyawan/i dalam bekerja, mengingat bahwa PT. TPL adalah Objek Vital Nasional.
4. Meminta kepada bapak Bupati Toba agar bersama- sama dengan KPHL IV Balige, Kadis Perijinan dan Ketenagakerjaan, Kabag Hukum dan Kapolres Toba agar menyampaikan aspirasi buruh kepimpinan pusat dan membentuk tim untuk menghindari konflik masyarakat dengan karyawan jika bekerja di lahan yang berada di wilayah Kabupaten Toba.
5. Meminta Menteri Tenaga Kerja segera mencabut UU (Undang Undang) Cipta Kerja karena sangat merugikan pekerja buruh.
Setelah membacakan tuntutan tersebut, pimpinan aksi selanjutnya menyerahkan tuntutan secara resmi kepada Pemerintah Kabupaten Toba yang diterima langsung oleh Wakil Bupati Toba, Audi Murphy O. Sitorus. Selain kepada Wakil Bupati, tuntutan itu juga disampaikan kepada Kapolres Toba dan Wakil Ketua DPRD Toba.
“Kami ingin Bapak sampaikan tuntutan kami ke pusat. Kami tidak mau berbenturan dengan masyarakat. Jadi kami mohon agar Bapak-Bapak membentuk suatu tim untuk menyelesaikan permasalahan yang kami hadapi,” kata pimpinan aksi setelah menyerahkan tuntutan tersebut secara tertulis.
Menanggapi tuntutan yang disampaikan oleh para buruh, Wakil Bupati menyampaikan bahwa pemerintah sesungguhnya memahami aspirasi para buruh. Beliau juga menyampaikan bahwa pada dasarnya pemerintah berusaha untuk mensejahterakan masyarakat.
“Kita bekerja dengan baik sesuai dengan profesi kita, dan kami sekuat tenaga bagaimana supaya kita semua nyaman dalam menjalankan tugas dan kegiatan kita,” kata Wakil Bupati.
Beliau menyampaikan bahwa pemerintah akan menindaklanjuti tuntutan para buruh, agar konflik dengan masyarakat tidak terjadi.
“Ini akan kami tindak lanjuti, termasuk menghindari bentrok dengan masyarakat di sekitar konsesi,” ujar Wakil Bupati.
“Kami berharap mari sama-sama bekerja dengan baik, jikapun ada singgungan jangan sampai ada kontak fisik. Menyelesaikan persoalan adalah dengan hati dan pikiran yang jernih. Ini semua akan kita sampaikan kepada lembaga yang berhak menangani persoalan ini,” lanjut beliau menanggapi aspirasi para buruh.(MC Toba)