Terkait Kebocoran Minyak di Pelabuhan Belawan, SEMMI Sumut Minta Pertanggungjawaban Aparat dan Pihak Terkait
sentralberita|Medan ~ Arifatullah Manik, Ketua Umum Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Sumatera Utara, menggema desakan pertanggungjawaban terkait kebocoran minyak dari kapal pengangkut Marine Fuel Oil (MFO) di Pelabuhan Belawan. Peristiwa ini, yang terjadi pada 11 Januari 2024, menimbulkan kekhawatiran serius terhadap dampak lingkungan laut setempat.
Saksi mata melaporkan bahwa kapal hampir tenggelam ketika kebocoran terjadi selama proses muat di UPBT Pertamina Belawan. Dugaan adanya paksaan untuk mengangkut muatan di atas kapasitasnya menjadi sorotan, menyebabkan minyak tumpah dan mencemari area sekitarnya, mengancam keberlanjutan ekosistem laut.
Meskipun belum ada pernyataan resmi dari pihak terkait, Arifatullah Manik menyoroti urgensi respons cepat dan koordinasi antara otoritas maritim, pihak berwenang, dan perusahaan terkait. Dia menegaskan perlunya langkah-langkah segera untuk mengatasi dampak negatif dan melindungi lingkungan sekitar.
Tindakan pencegahan di masa depan menjadi fokus, dengan peningkatan pengawasan dan penegakan peraturan dalam operasional kapal-kapal pengangkut bahan berbahaya. Arifatullah Manik menekankan bahwa standar keamanan dan pemeliharaan kapal harus ditingkatkan untuk mencegah kejadian serupa, sambil mencurigai penggunaan minyak bersubsidi yang turut terlibat dalam kejadian ini.