Ruang Kelas SDN 05 Bilah Hilir Tak Layak, Maddaim Ritonga: Sudah Diusulkan ke Disdik Labuhanbatu

sentralberita | Labuhanbatu -~Miris, siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05 Bilah Hilir belajar di ruang kelas yang tak layak.

Kondisi ruang kelas SDN 05 Bilah Hilir yang berada di Desa Sei Tarolat Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut) tersebut sangat jauh dari kata layak untuk dijadikan ruang belajar.

Pasalnya, kondisi sekolah ini cukup memprihatinkan, seperti kondisi meja, bangku, jendela yang lapuk serta asbes yang hampir ambruk, dikhawatirkan bisa jatuh kapan saja dan melukai anak didik.

Tidak hanya itu, ruang kelas yang sengaja digunakan untuk menimba ilmu bagi siswa-siswi beragama Kristen itu, dihiasi dengan tumpukan barang rongsokan, seperti sejumlah buku usang, meja dan bangku rusak serta patahan kayu bekas lainnya.

Baca Juga :  Polres Pakpak Bharat Laksanakan Pengamanan Di Kantor KPU Dan Bawaslu

Koordinator Wilayah (Korwil) Dinas Pendidikan Kecamatan Bilah Hilir Maddaim Ritonga, saat dimintai tanggapan terkait kondisi ruang kelas, mengakui ruang belajar tersebut tidak layak, usai melihat gambar yang dikirim wartawan.

Katanya, kondisi itu sudah diketahui dan telah diusulkan ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Labuhanbatu untuk dilakukan rehab menggunakan anggaran tahun 2024.

“Gak layak. Dan ini sudah diusulkan pihak sekolah diketahui Korwil ke Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu, untuk rehap TA 2024,” sebut Maddaim Ritonga kepada wartawan, Jumat (4/8/2023)

Namun saat ditanya, seberapa sering pihaknya turun ke sejumlah sekolah guna melihat kondisi sekolah di wilayah kerjanya, Maddaim enggan memberikan komentar

Salah seorang siswa yang ditemui disana membenarkan ruang kelas itu diperuntukkan saat belajar agama bagi siswa umat Nasrani.

Baca Juga :  Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Selenggarakan Vendor Day 2024 di Medan, Utamakan Aspek Safety

“Ruang belajar agama kristen ini pak,” sebut siswa.

Sementara, Kepala SDN 05 Bilah Hilir Dameria Sitio, saat dikonfirmasi hingga saat ini belum bersedia memberikan tanggapan. (SB/BS)

-->