BBM Naik, Harga Cabai Merah Justru Anjlok 

Cabai merah

sentralberita | Medan ~ Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mengalami kenaikan, namun sebaliknya harga cabai merah malah turun hingga 30 persen dari biasanya. Hanya cabai rawit caplak yang bertahan dan menjurus mengalami kenaikan.

Informasi yang diperoleh dari sejumlah pedagang di pasar Simpang Limun Medan Selasa (13/9/2022), harga cabai merah saat ini berkisar Rp60.000 per kg, dari biasanya di atas Rp70.000 per kg. Namun harga cabai rawit caplak bertengger di posisi Rp100.000 per kg.

   
Harga sejumlah kebutuhan pangan di Sumut, yang pada akhir pekan lalu sempat bertahan stabil, bahkan untuk komoditas cabai merah justru sempat turun. Pada awal pekan ini, harga cabai merah kembali melanjutkan tren penurunannya. Tidak tanggung-tanggung penurunan harga cabai merah di Sumut di hari ini mencapai 18,3 persen.

   
Pengamat ekonomi Sumut Gunawan Benjamin Selasa (13/9/2022) mengatakan dari pantauan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) harga cabai merah di wilayah Sumatera Utara di akhir pekan kemarin yang berkisar Rp78 ribuan per kg, saat ini dijual dikisaran harga Rp60 ribuan per kg nya. Sementara di kota medan penurunan harga cabai merah jauh lebih dalam. 

Baca Juga :  Kapolres Tanjung Balai Pimpin Upacara Serah Terima Jabatan, Ingatkan Personilnya Positif Thingking

   
Akan tetapi kondisi sebaliknya ditunjukan oleh cabai rawit. Harganya mengalami kenaikan sekitar 20 persen di kota medan. Dan di Sumut terjadi kenaikan harga cabai rawit sekitar 13 persen. Selain cabai rawit, bawang merah dan daging ayam juga mengalami kenaikan. Harga bawang merah naik dari kisaran Rp33 ribuan per kg menjadi Rp35 ribu per kg, atau naik 5,3 persen.  Sementara itu, daging ayam mengalami kenaikan dari kisaran Rp31.950 menjadi Rp32.550 atau naik sekitar 1,9 persen.

   
Sementara di Medan harga daging ayamnya bergerak dari kisaran arp28.700 per kg menjadi Rp30.700 per kg atau mengalami kenaikan sekitar 7 persen. Untuk kenaikan harga daging ayam dan cabai rawit ini tengah dilakukan pendalaman. 

   
“Kenaikan  bisa saja dikarenakan adanya penyesuaian tarif angkutan seiring dengan kenaikan harga BBM sebelumnya,” ungkap Gunawan.

Baca Juga :  Sidak Pasar Jelang Ramadhan,  KPPU Temukan Harga Beras Bulog di Atas HET

Akan tetapi disisi lainnya, fenomena yang terjadi di SUMUT saat ini, sejumlah harga kebutuhan lainnya juga banyak yang terpantau mengalami penurunan. Diantaranya telur ayam dan bawang putih. Meskipun penurunannya terbilang sangat kecil, sekitar 1%-an, tetapi kita tengah melaukan penelusuruan penurunan tersebut disaat BBM sudah dinaikkan harganya.

Jadi belum bisa ditarik kesimpulan apakah kenaikan harga BBM ini benar benar berimplikasi pada kebutuhan harga pangan atau tidak. Meskipun saya tetap berkesimpulan bahwa harga BBM akan memberikan andil pada kenaikan harga kebutuhan pangan. Namun, sejauh ini fakta dilapangan belum mendukung sepenuhnya kemungkinan tersebut.

Kita tengah melakukan observasi kemungkinan peralihan konsumsi, perhitungan ongkos distribusi, hingga hal lain seperti potensi adanya penurunan daya beli. Semuanya tengah kita observasi, dan tetap dilakukan evaluasi secara periodik setidaknya hingga 7 pekan yang akan datang. Tetapi kita berharap realisasi harga pangan nantinya tidak akan jauh berbeda dengan realisasi pada hari ini.(wie)

-->