Guru SD di Toba Tewas Dibantai OTK

sentralberita | Toba ~ Marta Elisabeth br Butarbutar (49) seorang ASN yang bertugas sebagai seorang guru di SD Negeri No.173559 Lumbanlobu, Kecamatan Bonatualunasi, Kabupaten Toba, ditemukan tewas bersimbah darah.

Kejadian di rumahnya Pasar IV Dusun 1, Desa Lumbanlobu, Kecamatan Bonatualunasi, Senin (24/5/2021) sekira pukul 10.00.

Korban ditemukan tergeletak di ruang tegah rumahnya dengan kondisi bersimbah darah dan baju daster yang dikenakannya terangkat sampai ke perut hingga menampakkan celana dalam korban.

Menurut seorang perangkat Desa Pardolok Lumbanlobu, Rusli br Tambun menjelaskan, korban diketahui bersuamikan marga Situmorang, namun diketahui sudah pisah ranjang dengan suaminya sekitar 5 tahun.

“Korban meninggal dunia berawal dari abang korban Marudut Butarbutar, pemilik usaha mesin kilang padi melihat rumah korban terbuka dan lampunya masih menyala, padahal sudah pukul 10.00. Melihat hal tersebut, Marudut menyuruh anaknya Jaya Butarbutar (13) untuk melihatnya sekaligus untuk memberikan makan ternak bebek milik mereka di kandang belakang rumah korban,” jelas br Marbun.

Baca Juga :  Sekdaprov Sumut Buka Pelatihan Keterampilan Anggota Korpri Menjelang Purnabakti

Setiba di depan pintu rumah, Jaya kaget melihat ada bekas tapak kaki bercap darah dan berlari memberitahukan kepada ayahnya sembari berkata ada bekas tapak kaki berdarah di depan pintu rumah bou.

Mendemgar aduan anaknya, Marudut berlari untuk memastikannya dan melihat di dalam rumah tubuh adiknya sudah tergelatak tidak bernyawa dengan bersimbah darah di bagian belakang kepala korban.

Di TKP, pada pintu rumah korban tampak jejak tapak kaki yang berdarah keluar dari dalam rumah mengarah ke halaman. Kursi ruang tengah tampak berantakan di mana korban ditemukan tewas.

Mendapati kejadian tersebut warga desa langsung melaporkannya ke Polres Toba dan akhirnya turun ke lokasi untuk melakukan pengamanan dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Kasat Reskrim, AKP. Nelson Sipahutar kepada wartawan menjelaskan, kuat dugaan korban tewas akibat pembunuhan.

“Untuk memastikan korban meninggal akibat pembunuhan atau tidak serta tewasnya korban akibat benda tajam atau benda tumpul, tim Inavis kita masih melakukan penyelidikan. Selanjutnya akan dilakukan autopsi oleh pihak medis dan saat ini jenazah korban sudah dibawa ke RSUD Porsea guna mendapatkan Visium Et Revertum (VER),” terangnya.

Baca Juga :  Kombes Gidion Pimpin Apel Potensi Kamtibmas: Medan Aman, Pilkada Damai Kita Punya

Untuk memastikan lebih detil, jenazah akan dilakukan otopsi ke RSU Djasmen Saragih di P.Siantar guna memastikan penyebab korban meninggal.

Kapolres Toba melalui Kasubbag Humas Iptu Bungaran Samosir menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara melalui VER di RSUD Porsea bersama tim Inavis Reskrim Polres Toba oleh dokter Forensik RSUD Porsea bersama Tim Inavis Polres Toba di RSUD Porsea, mendapati di bagian tubuh korban sebanyak 24 luka tusukan pada bagian perut, dada, kepala, payudara, ketiak dan punggung.

“Terkait dengan berbagai dugaan lainnya termasuk ada dugaan pemerkosaan, akan dipastikan setelah melalui hasil pemeriksaan otopsi yang dilakukan di RSU Djasmen Saragih P.Siantar. Demikian juga dengan dugaan perampokan akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh tim penyidik Polri jajaran Polres Toba,” ujar Kasubbag. (gs)

-->