Pasien Covid-19 RS Murni Teguh Membludak, Ruang Perawatan Penuh
sentralberita | Medan ~ Ketersediaan bed untuk pasien Covid-19 selalu penuh dalam seminggu terakhir di RS Murni Teguh, Jalan Jawa, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, Sumatra Utara.
“Ya untuk seminggu ini bed pasien Covid-19 yang tersedia di RS Murni Teguh full. Makanya beberapa warga terkena Covid-19 yang mau dirawat kami rujuk ke rumah sakit lain,” kata Kepala Humas RS Murni Teguh Herman Ramli melalui saluran telepon, Senin (17/5/2021).
Ia menjelaskan rata-rata pasien Covid-19 yang ditangani memiliki penyakit penyerta (komorbid).
Misalnya, pasien Covid-19 yang disertai infeksi paru lebih diutamakan untuk mendapatkan perawatan.
Bila pasien tidak memiliki penyakit penyerta dan kondisi tubuh masih memungkinkan cepat pulih, maka dianjurkan untuk isolasi mandiri.
“Misalnya lagi kalau pasien opname dan terpapar Covid-19, ya kita engga berani keluarkan dari rawat inap lah,” sebutnya.
Sebelumnya diberitakan, ia menjelaskan RS Murni Teguh menyediakan 65 tempat tidur untuk pasien Covid-19.
Ada beberapa faktor pula yang menyebabkan ruang perawatan pasien Covid-19 di RS Murni Teguh penuh.
“Pertama soal meningkatnya pasien terpapar Covid-19 yang ingin dirawat sekitar 30 persen dalam dua minggu ini. Dalam sehari mencapai 20-30 pasien yang ingin dirawat inap,” sebut Herman, Kamis (22/4/2021).
Kedua soal lamanya perawatan terhadap pasien terpapar Covid-19 yang bisa sampai sebulan lebih. Meskipun normalnya hanya 10-14 hari.
Pasalnya, banyak juga pasien Covid-19 disertai penyakit bawaan yang cukup memprihatinkan.
Ketiga, persoalan pasien Covid-19 yang terkadang meminta satu bed khusus tanpa dicampur-baurkan dengan pasien lainnya.
Pasalnya, secara psikologis keluarga pasien Covid-19 merasa khawatir.
Selain itu, ia menyebutkan ada pembagian zonasi bed perawatan Covid-19 antara lelaki dan perempuan. Semisal jika bed untuk pasien pria full sementara pasien wanita masih ada, tapi yang datang adalah pasien pria, maka pasien yang datang tersebut dirujuk ke rumah sakit lainnya.
“Makanya terkadang kami juga belum bisa menerima pasien yang terpapar Covid-19. Tapi meski demikian, kami anjurkan pasien tersebut di rujuk ke rumah sakit lain,” ucapnya.
Herman menjelaskan rumah sakit yang menjadi rujukan dipastikan terlebih dahulu oleh pihaknya apakah dokter dan alatnya tersedia. Rumah sakit yang menjadi rujukan misalnya RSUP Adam Malik.
Maka dari itu, ia pun berharap kasus pasien yang terpapar Covid-19 tidak meningkat terus menerus. Sehingga membuat rumah sakit kesulitan dalam menangani pasien.
Harapnya, kasus jangan membeludak sehingga sulit bagi pihak rumah sakit dan pasien. Terlebih karena vaksinasi telah dijalankan.
“Semogalah kasus Covid-19 itu turun. Terkhususnya karena vaksinasi Covid-19 sudah mulai digencarkan. Sampai saat ini tantangan utama RS Murni Teguh soal ketersediaan kamar. Sementara soal obat, perawat, dan lainnya tidak ada sama sekali. Cuma itu yang mengganggu kita,” tutupnya.
Updata Data Covid-19 Kota Medan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan merilis data kasus Covid-19 di Kota Medan bertambah 38 kasus konfirmasi per Senin (17/5/2021) menjadi 15.909.
Angka tersebut dengan rincian 14.759 dinyatakan sembuh meningkat sebanyak 39 orang.
Sementara untuk angka meninggal dunia meningkat tiga orang menjadi 528 orang.
Berdasarkan website resmi https://covid19.go.id/peta-risiko Kota Medan saat ini berstatus zona oranye dengan tingkat risiko sedang.
Juru Bicara Satuan Tugas penanganan Covid-19 Kota Medan, Mardohar Tambunan mengatakan, angka kematian karena Covid-19 cenderung datar dari hari ke hari.
Rata-rata yang terpapar Covid-19 saat ini, kata dia, adalah mereka dengan gejala ringan sampai sedang atau bahkan orang tanpa gejala (OTG).
“Angka kematian grafiknya menurun, yang meninggal rata-rata yang berusia sudah lanjut atau mereka yang punya penyakit bawaan. Saat ini rata-rata yang terpapar itu adalah mereka dengan gejala ringan sampai sedang dan OTG,” ujarnya, Senin (17/5/2021).
Wali Kota Medan Bobby Nasution mengklaim belum ada peningkatan kasus Covid-19 di Kota Medan.
Bobby menuturkan, jika penyekatan jalur masuk ke Kota Medan terakhir dilakukan hari ini, Senin (17/5/2021) dan dari hasil tes swab antigen secara acak belum terdapat peningkatan yang signifikan.
“Sejauh ini belum ada peningkatan karena hari ini penyekatan terakhir. Saya minta terakhir yang daerah menuju liburan atau tempat wisata Tuntungan menunju Berastagi saya minta bukan penyekatan tapi ada pengetatan saja,” ujar Bobby, Senin (17/5/2021).
Dikatakannya, sejak dimulainya pembukaan pos penyekatan di beberapa titik perbatasan wilayah di Kota Medan, warga diminta untuk membawa hasil rapid tes antigen.
“Kemarin yang keluar dari Kota Medan saya imbau untuk pulang hari ini bawa hasil dari rapid antigen. Atau nanti kita rapid antigen secara random sampling saja,” tuturnya.
Mengenai aturan larangan mudik bagi aparatur sipil negara (ASN), Bobby mengatakan aturan sudah ditaati dengan bsik mengingat sanksi yang berlaku secara nasional.
“ASN untuk tidak mudik saya rasa sudah mendapat SE, sudah baca semua hari ini kita cek mayoritas lengkap saya rasa untuk tidak mudik ada sanksi sangat jelas,” katanya.(tc)