Ritual Wajib Sosok Pria Setiap Hari Memerawani Gadis Remaja Direstui Orangtua

sentralberita | Afrika ~ Seorang pria berusia 40 tahun bernama Aniva sanggup tiap hari memerawani gadis remaja.

Rupanya aktifitas berhubungan intim dengan gadis remaja ini sudah menjadi profesinya.

Ia malah dibayar mahal oleh para orang tua yang memiliki anak gadis yang baru beranjak dewasa.

Saking inginnya anak gadis diperawani oleh Aniva, para orang tua rela antri dan membayar mahal jasa Aniva.

Tradisi memecah perawan gadis yang baru beranjak dewasa ini terjadi di Afrika.

Memang tradisi yang sangat aneh.
Tetapi tradisi ini tetap dipegang teguh oleh masyarakat setempat.

Di mana anak gadis yang baru beranjak dewasa harus berhubungan badan dengan pria selama 3 hari berturut-turut.

Bahkan para orang tua rela membayar mahal seseorang untuk memerawani anak gadisnya.

Tradisi aneh anak remaja dipaksa berhubungan intim sebelum bersuami ini terjadi di sebuah daerah terpencil bagian selatan Malawi, Afrika.

Sementara pria layaknya gigolo yang bertugas untuk berhubungan intim dan dibayar mahal dikenal sebagai profesi hyena

Mereka rela membayar mahal agar hyena mau menodai anak gadis mereka.

Di sebuah daerah terpencil di sebelah selatan Malawi ada sebuah tradisi yang cukup unik sekaligus membuat tercengang yang berkaitan dengan hubungan badan ini.

Baca Juga :  Kejar Kapal Tanpa Nama, Tim Patroli Sat Polairud Polres Tanjung Balai Telusuri Perairan

Hal ini oleh masyarakat setempat dilakukan sebagai ritual ‘pembersihan’.
Pria yang melakukan ritual ini disebut dengan ‘hyena’.

Pria itu bernama Aniva berusia 40 tahun ia berpofesi sebagai ‘hyena’.
Ia seorang heyna yang paling terkenal di Nsanje atau desa tempat tinggalnya tersebut.

Hyena merupakan sebutan bagi pria yang mendapat bayaran oleh masyarakat di beberapa desa terdalam untuk memberikan ‘pembersihan’ seksual.

Ketika remaja putri di kampungnya yang sudah pubertas atau telah mengalami menstruasi pertama kali harus mau melakukan hubungan badan dalam waktu 3 hari secara terus-menerus.

Hal ini dilakukan sebagai tanda bahwa mereka telah melewati masa kanak-kanak menuju ke masa sebagai wanita dewasa.

Apabila para gadis remaja tersebut menolak maka konon keluarga dan bahkan desa tersebut akan terkena penyakit atau mengalami nasib sial.

Melansir dari BBC, Aniva mengatakan bahwa wanita-wanita tersebut kebanyakan masih remaja.

“Kebanyakan yang pernah saya tiduri adalah remaja, siswi sekolah.”

“Beberapa remaja itu masih berusia 12 atau 13 tahun, tapi saya lebih menyenangi yang lebih tua usianya.

Semua wanita ini menikmati saya sebagai hyena.”
“Mereka bangga dan menceritakan kepada yang lain bahwa pria ini benar-benar pria sesungguhnya yang mengerti caranya memuaskan seorang wanita.” terang Aniva, dikutip Selasa (30/3).

Baca Juga :  Halalbihalal dan Tepung Tawar DWP Sumut, Dessy Hassanudin Sebut Bulan Syawal Momentum Refleksi Diri

Meskipun Aniva berprofesi sebagai hyena, tetapi ia memiliki dua orang istri dan istrinya pun tahu akan pekerjaannya tersebut.

Aniva bahkan mengakui lewat jasanya ini sebagai hyena ia telah meniduri 104 gadis remaja atau mungkin lebih banyak dari itu angkanya sejak tahun 2012 silam.

Untungnya praktik dari tradisi pembersihan ini sudah semakin jarang dilakukan

Dan Aniva sendiri mengaku ingin berhenti dari profesi ini.

Selain itu beberapa pihak dari luar seperti pihak gereja, pemerintah dan juga NGO melarang adanya hal ini.

Pemerintah telah memulai kampanye melawan praktik-praktik budaya yang merusak.

Yang lebih ditakutkan juga dengan adanya tradisi pembersihan kepada gadis remaja putri ternyata sangat berisiko.

Risiko terhadap penyakit menular atau hubungan badan dengan banyak orang bisa mengakibatkan terkena HIV/AIDS.

Apalagi ritual hubungan badan dengan hyena seperti yang dilakukan dengan Aniva tidak boleh menggunakan alat pengaman seperti kondom atau alat kontrasepsi lainnya.

Aniva sendiri mengaku bahwa dirinya juga telah positif HIV, tetapi berusaha tidak menjelaskan kepada para orang tua yang telah membayar jasanya.(tc)

-->