Seminar Bahasa dan Sastra di FKIP UNPRI: Bangsa Indonesia Dibingkai kebinekaan

Hadir pada seminar itu, Guru Besar Unimed Prof Amrin Saragih MA PhD sebagai pembicara kunci, serta dua pembicara lainnya, yakni Hasan Al Banna SPd (Sastrawan Sumut) dan Edrida Pulungan SE SPd MHI MSi (Staf Setjen DPD RI) dan juga Pegiat Sastra, Ketua BPH UNPRI Dr Tommy Leonard SH MKn, Dekan FKIP UNPRI Dian Syahfitri SS MHum.
Berbeda dengan pembukaan seminar pada umumnya, seminar yang diselenggarakan FKIP UNPRI kali ini, menampilkan atraksi gerak indah yang dipersembahkan oleh Tarung Derajat Pengurus Provinsi Sumatera Utara.
Penampilan dari para pembicara tersebut, begitu sangat mengagumkan dan mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari seribu peserta seminar.
Dekan FKIP UNPRI Dian Syahfitri mengatakan, bangsa ini disebut bangsa Indonesia, karena ia dibingkai dalam kebinekaan dan dirajut dengan tenun keragaman.
Dikatakan Dian, berbicara tentang sesuatu yang sensitif sangat relevan dengan situasi bangsa saat ini; keberagaman suku, bahasa, dan agama. Pertama, suku dan bahasa tidak bisa dihindari. Ia melekat dalam darah dan di wajah kita.
Kedua kata Dian, sedikit banyak sama dengan agama, meski dalam kasus agama orang bisa memilih. Tetapi, dalam tradisi timur, agama itu melekat sejak lahir bahkan sejak dalam perut ibu.
“Agama itu murni, sementara suku dan bahasa bercampur mengikuti keragaman latar orang tua. Berbahagialah kita sebagai bangsa Indonesia, karena kebersamaan dan persaudaraan yang dibangun di atas keberagaman suku, bahasa, dam agama dijamin oleh undang-undang,” katanya.
Menurut Dian, hidup merupakan langkah maju dan membawa diri dalam gelombang kehidupan bangsa yang saat ini digerogoti berbagai penyakit; ancaman disintegrasi, kesenjangan sosial, kemiskinan, kebodohan, dan extraordinary crime korupsi yang seolah menjadi tren kekinian bagi segenap anak bangsa. Itu menjadi ancaman nyata terhadap eksistensi bangsa Indonesia di masa depan.
Sementara itu ditempat terpisah, Ketua BPH UNPRI Dr Tommy Leonard SH MKn kepada wartawan, Kamis (20/4/2017), mengatakan, kegiatan seminar yang diselenggarakan oleh FKIP UNPRI tersebut rutin dan penting dilakukan.
Menurut Tommy, hal ini penting dilaksanakan. Sebab, bahasa merupakan bagian dari kehidupan masyarakat. Bagi masyarakat Indonesia, bahasa Indonesia mempunyai kedudukan dan fungsi di dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.
Tokoh pendidikan Sumut ini juga menyatakan, bahwa FKIP UNPRI mencetak guru bahasa Indonesia yang profesional dan berkarakter. “Guru yang berkarakter merujuk pada kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian,” ucap doktor muda yang sangat peduli dengan pendidikan di Sumut ini meyakinkan.
Pada kesempatan yang sama juga, Tommy mengatakan, FKIP UNPRI diharapkan dapat mendidik dan menghasilkan sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang siap terjun menjadi guru bahasa Indonesia, di jenjang pendidikan SMP dan SMA, guru bahasa Indonesia bagi penutur asing, peneliti, praktisi, dan penulis/penyunting buku bidang Bahasa dan Sastra Indonesia. (SB/01/rel)