Medan Gempar, 2 Wanita Dibantai

sentralberita | Medan ~ Warga Kota Medan, digemparkan dengan penemuan mayat wanita tanpa identitas mengenakan pakaian motif loreng kulit harimau di Jalan Budi Kemasyarakatan, Lingkungan XXIV, Kelurahan Pulo Brayan Kota, Kecamatan Medan Barat, Senin (22/2/2021).

Ciri-ciri mayat wanita itu, tampak mengenakan baju tidur, sedangkan pergelangan tangan kirinya sedikit membengkak. Berdasar informasi, jasad wanita itu pertama kali ditemukan oleh petugas P3SU Kecamatan Medan Barat, tepatnya di dekat Gereja GIKI Brayan Kota.

Petugas P3SU Kecamatan Medan Barat, Rohmad Efendi mengatakan, saat itu dia dan rekan-rekan kerjanya sedang bertugas seperti biasa untuk mengutip sampah, tiba-tiba dikejutkan ada tubuh seorang wanita yang tergeletak.

“Pas kami melintas di Jalan Budi Kemasyarakatan, saya melihat seperti ada sesosok perempuan yang tergeletak di pinggir Jalan Budi Kemasyarakatan itu. Lalu, saya memberitahukan kepada rekan kerja saya,” kata Rahmad Effendi

Selanjutnya, kata Effendi, ia dan rekannya mendekati tubuh wanita tersebut yang semula dikira sedang tidur. “Kami berusaha membangunkannya dengan cara membunyikan suara klakson mobil namun sosok perempuan tersebut tidak bergerak, setelah itu kami melaporkan kepada pihak Polsek Medan Barat,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Lingkungan (Kepling) XXIV Kelurahan Pulo Brayan Kota, Nazarudin mengatakan, kalau ia dihubungi oleh petugas P3SU Kecamatan Medan Barat, yang menyampaikan ada penemuan perempuan tergeletak di pinggir Jalan Budi Kemasyarakatan.

Baca Juga :  14 WBP Lapas Kelas II Panyabungan Terima Remisi Natal

“Setelah tiba di TKP, saya melihat bahwa sesosok perempuan yang tergeletak tersebut bukanlah warga Lingkungan XXIV Kelurahan Pulo Brayan Kota. Lalu kami melaporkannya ke Mapolsek Medan Barat,” bebernya.

Piket Pawas Polsek Medan Barat, Ipda Rudianto Manurung beserta anggotanya tiba di TKP penemuan mayat perempuan tersebut, dan segera menghubungi Tim Inafis Polrestabes Medan. Selanjutnya, Tim Inafis Polrestabes Medan, melakukan pemeriksaan dan menemukan ada lembam di kedua pergelangan tangan korban.
Kapolsek Medan Barat, Kompol Afdhal Junaidi membenarkan adanya penemuan mayat wanita tanpa identitas.

“Benar dan mayat perempuan tersebut dibawa dengan menggunakan mobil patroli kebersihan Kecamatan Medan Barat, ke Rumah Sakit Bhayangkara, Jalan Wahid Hasyim, Medan,” tandasnya.

-Lidik Polres Sergai
Sementara itu di lokasi terpisah, Polres Serdang Bedagai (Sergai) terus menyelidiki kasus dugaan pembunuhan Riska Fitria (21) yang jasadnya dibuang di Jalinsum kawasan Perbaungan.
Ia diduga menjadi korban pembunuhan bersama seorang temannya yang mayatnya ditemukan di daerah Medan.
“Kita tadi sudah tanya juga sama keluarga korban dan disebut kalau korban keluar rumah bersama temannya yang juga meninggal dan ditemukan di Medan.

Penyebab sementara korban meninggal karena gagal nafas nanti untuk lebih lengkapnya kita akan menunggu bagaimana hasil otopsi dari dokter,” kata Kasat Reskrim Polres Serdang Bedagai, AKP Pandu Winata yang ditemui di RSUD Sultan Sulaiman Senin, (22/2/2021).

Baca Juga :  Polres Tanjungbalai Laksanakan KRYD, Pastikan Keamanan dan Kenyamanan Warga

Salah satu orang yang saat ini sudah dipintai keterangan oleh pihak kepolisian adalah Lian Syahputra (26). Lian merupakan pacar korban yang sudah setahun menjalin hubungan. Lian pun sempat datang ke RSUD Sultan Sulaiman. 

“Sudah seminggu saya nggak jumpa sama dia tapi tetap teleponan. Hari Jumat lah terakhir teleponan sama dia. Saya baru tau tadi pagi kejadian ini dari kawan. Dari kemarin memang sudah nggak bisa saya hubungi memang dia,” ucap Lian ketika diwawancarai.

Ia menyebut selama ini tidak mempunyai firasat apapun. Pacarnya itu juga sepengetahuannya tidak pernah mempunyai musuh. Ia pun masih penasaran siapa orang yang tega membunuh pacarnya itu. 

“Dia pun nggak pernah cerita ada masalah. Bagus-bagus aja selama ini. Kemarin kupikir dia sibuk karena memang dibilangnya di samping rumahnya ada yang pesta. Kupikir barang kali dia bantu-bantu makanya nomor hp nya pun nggak aktif,” kata Lian. 

Lian tampak lebih banyak terdiam ketika sampai di RSUD Sultan Sulaiman. Karena masih ditangani oleh dokter ia pun belum diperbolehkan masuk ke kamar jenazah. Saat itu Lian datang bersama dengan bapak korban, Alan. Mereka hanya terduduk diam di depan ruang kamar jenazah. (si/tc)

-->