Fraksi NasDem Bongkar Pelayanan Buruk Karantina WNI

sentralberita|Medan~Fraksi NasDem DPRD Kota Medan dan Provinsi Sumatera Utara membongkar buruknya pelayanan buruk diterima Warga Negara Indonesia (WNI) asal Medan, saat menjalani karantina pasca tiba dari luar negeri, kemarin.
Hal itu terungkap saat Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Kota Medan, Afif Abdillah bersama Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Sumut dr Tuahman Fransiscus Purba melakukan sidak ke Hotel Grand Darussalam Syariah Medan.
Sidak dua politisi fraksi besutan partai pimpinan Surya Paloh itu dilakukan atas laporan dari masyarakat terkait karantina yang dijalani oleh WNI asal Kota Medan setiba di Tanah Air.
Dijelaskan Afif, WNI asal Kota Medan yang dikarantina tersebut merasa tidak nyaman karena bus yang membawa mereka dari Bandara Internasional Kualanamu menuju penginapan di Hotel Grand Darusallam Syariah Medan, tidak menerapkan protokol kesehatan.
“WNI asal Kota Medan yang baru tiba dari luar negeri itu dikumpul dalam satu bus sampai penuh. Duduk antara penumpang sangat berdekatan, dan tidak menjaga jarak.
Ini dinilai telah melanggar regulasi yang telah ditetapkan pemerintah dimasa Pandemi Corona Virus Diaseas 2019 (Covid 19), ujar Afif.
Selain itu, tambah Afif, kondisi kamar penginapan yang dijadikan tempat karantina WNI juga dinilai tidak layak huni, seperti sprei kasur yang kotor dan kamar mandi seperti sudah lama tak dibersihkan.
“Langit-langit kamar hotel juga berdebu dan terlihat sarang laba-laba. Petugas yang mengantar makanan ke kamar juga tidak memakai masker,” ucapnya seraya menambahkan bahwa penampan makanan yang digunakan juga kotor dan tidak ada ventilasi yang bagus di dalam kamar.
Tidak hanya itu, terang Afif, WNI yang dikarantina itu juga tidak mendapatkan hasil test SWAB PCR. Padahal sudah 1 hari dikarantina. Sementara hasil SWAB PCR hanya memerlukan waktu 4 sampai 6 jam sudah bisa diterima hasilnya.
Afif juga menegaskan bahwa hal Sidak yang dilakukan bersama Dr Tuahman Purba dikarenakan WNI yang dikarantina sebagian besar merupakan warga Kota Medan maka menjadi ranah DPRD Medan untuk ikut mengawasi.
“Saya juga merasa aneh kenapa hasil PCR SWAB yang biasanya sudah bisa didapatkan hasilnya dengan cepat, belum disampaikan kepada mereka. Bukan malah makin beresiko menunda hasil tes tersebut? Jika diantara mereka terdapat hasil yang positif maka warga tersebut bisa langsung dipindahkan ke Rumah Sakit Rujukan Covid-19 sehingga tidak muncul kluster baru,” ketus Afif.
Sementara Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Sumut, dr Tuahman Purba sangat menyayangkan apa yang telah dialami WNI asal Kota Medan. “Ini semua sudah menyalahi Prokes, yang menjadi pertanyaan kenapa Satgas bisa sampai teledor.
Harusnya sebagai petugas yang memang memahami aturan yang berlaku, menerapkan regulasi yang telah ditetapkan. Bukan malah tidak sebaliknya,” cetus Tuahman.
Tuahman juga menuturkan bahwa Sidak yang dilakukan bukan bermaksud mencari-cari kesalahan. Hal ini murni dilakukan oleh Fraksi NasDem karena memiliki peran dan tanggung jawab ikut melindungi kondisi Kesehatan warga Sumut dan tentunya Kota Medan, termasuk warga yang sedang menjalani Karantina sesuai aturan Pemerintah di Masa Pandemi Covid-19 yang masih melanda Sumut khususnya Kota Medan.
“Fraksi NasDem sangat menyayangkan temuan ini dan berharap agar kejadian ini tidak terjadi lagi bukan hanya disini namun tempat Karantina lain yang ditunjuk Pemerintah Provinsi Sumut.
Saya mengharapkan pihak Satgas dapat berkoordinasi dengan KKP dan fasilitas pemerintah untuk dapat memberikan hasil SWAB secepat mungkin,” pinta Tuahman.
Masih kata Tuahman bahwa dirinya juga sudah berkoordinasi dgn Satgas Covid-19 Provinsi Sumut ( dr Emir,red) agar meninjau kembali Hotel yang dijadikan tempat karantina agar bisa menerapkan standart aturan karantina yakni wajib memiliki ruangan Lobi yang luas dan lahan parkir yang cukup serta tempat Olahraga yang luas.
“Dan yang pasti kamar yang bersih serta ventilasi yang baik. Begitu juga dengan tempat karantina lain yang ditunjuk oleh BPBD Sumut, serta jadwal pelaksanaan disinfektan gedung secara berkala,” paparnya.
Tuahman juga meminta aparat terkait agar mengawasi Dinas Perhubungan Dishub dan mengingatkan tentang penerapan protokol kesehatan untuk transportasi Umum.
“Semua tahapan Karantina baik mulai dari masyarakat tiba di Bandara, masuk ke Bus Transportasi sampai dengan tiba ke kamar penginapan, termasuk dengan pelayanan pemberian makan minum yang disediakan wajib ada SOP yang tepat.
Saya rasa semua ini akan terlaksana dengan baik jika ada keseriusan dan koordinasi yang baik serta disiplin dalam memahami Prokes yang telah ditetapkan,” pungkasnya.(SB/01/)