Operasi Simpatik Toba Digelar 1-26 Maret 2017 Melibatkan 1.500 Personel
Sentralberita| Medan~ Operasi Simpatik Toba digelar 1-26 Maret 2017 melibatkan 1.500 personel dari Dinas Perhubungan, TNI dan Polri bertujuan meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas. Apel kesiapan tersebut berlangsung, Rabu (1/3/2017) di Medan dipimpin Gubernur Sumatera Utara.
Hadir Kapoldasu Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, Wakapoldasu Brigjen Pol Agus Andrianto, Forkopinda Provsu, mewakili Pangdam I/BB, Kepala BNN Sumut Brigjen Drs Andi Ludianto, Kapolrestabes Medan Kombes Sandi Nugroho, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, FKPD Kota Medan, dan SKPD Kota Medan serta sejumlah pejabat TNI, Polri dan undangan.
Dalam kesempatan itu, Gubsu Erry mengatakan, sesuai dengan data pada sambutan Kepala Kops Lalu Lintas Polri Irjen Pol Royke Lumowa, jumlah kecelakaan lalu lintas tahun 2015 mencapai 98.970 kejadian. Sementara itu, pada tahun 2016 sejumlah 105.374 kejadian atau ada kenaikan tren sekira 6 persen. Korban meninggal dunia tahun 2015 tercatat sejumlah 26.495 orang dan pada tahun 2016 sejumlah 25.859 orang meninggal duni karena kecelakaan atau ada penurunan trend (-2 persen).
Sedangkan kerugian materil tahun 2015 sejumlah Rp272.314.014.600,- dan pada tahun 2016 Rp226.416.414.497. “Melihat dari korban yang ditimbulkan akibat kecelakaan berlalu lintas tersebut, korban meninggal mendapat posisi kedua terbesar setelah korban meninggal dunia akibat jantung koroner,” ujarnya.
Sementara itu, Kapoldasu Irjen Rycko Amelza Dahniel mengatakan operasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas.
“Masyarakat yang dimaksud yakni masyarakat umum, pelajar, mahasiswa, termasuk juga anggota TNI, Polri dan lainnya,” ujarnya.
Dalam catatan Polda Sumut, angka tertinggi yang melakukan pelanggaran lalu lintas yakni pelajar dan karyawan. Karena itu polisi memprioritaskan untuk melakukan sosialisasi dan memberitahukan pengetahuan dalam berlalu lintas. (SB/01)