Berada di Garda Terdepan, Pemuda Muhammadiyah Sumut Apresiasi Kinerja TNI–Polri dalam Penanganan Banjir dan Longsor di Sumatera

sentralberita|Medan~Ketua Pemuda Muhammadiyah Sumatera Utara, Muhammad Syarif Lubis, menegaskan apresiasi dan dukungan penuh terhadap peran aktif Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dalam penanggulangan bencana banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera.

Muhammad Syarif Lubis menyampaikan bahwa kehadiran TNI dan Polri di lapangan sejak hari pertama bencana merupakan bukti nyata kehadiran negara di tengah rakyat yang sedang menghadapi krisis kemanusiaan.

“Sejak hari pertama bencana terjadi, TNI dan Polri sudah berada di garda terdepan. Mereka tidak menunggu situasi aman, tetapi langsung turun ke daerah-daerah terdampak untuk melakukan evakuasi, pengamanan, dan penyaluran bantuan,” ujarnya di Medan, Jum’at (19/12).

Ia menilai peran TNI dan Polri sangat strategis, terutama dalam membuka jalur darurat dan jalur alternatif ke wilayah yang terisolasi akibat longsor dan banjir bandang. Upaya tersebut dilakukan dengan mengerahkan alat berat, kendaraan operasional, serta dukungan udara berupa pesawat dan helikopter guna memastikan bantuan kemanusiaan dapat menjangkau seluruh wilayah terdampak.

Baca Juga :  Wagub Sumut Dampingi Wapres RI Gibran Tinjau Dua Desa Lokasi Banjir dan Longsor Tapsel

Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai laporan media nasional dan daerah, Polri mengerahkan lebih dari 10.000 personel yang tersebar di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Personel tersebut bertugas melakukan evakuasi warga, pencarian korban hilang, pengamanan lokasi bencana, pendirian pos pengungsian, pendistribusian logistik, pelayanan kesehatan, hingga pendampingan trauma healing bagi korban bencana.

Sementara itu, TNI menurunkan puluhan ribu prajurit lintas matra dengan dukungan alat berat, kendaraan taktis, pesawat, dan helikopter. TNI berperan penting dalam pembukaan akses jalan yang tertutup longsor, pembangunan jembatan darurat, pembersihan material banjir, serta pemulihan infrastruktur vital agar distribusi bantuan dan mobilitas warga dapat kembali berjalan.

Muhammad Syarif Lubis menegaskan bahwa kerja-kerja kemanusiaan di tengah bencana tidak boleh dijadikan ajang klaim atau kompetisi antar pihak.

Baca Juga :  Polri Hadir untuk Generasi Sehat: Polda Sumut Resmikan Dapur SPPG Polres Tapanuli Utara

“Pemuda Muhammadiyah Sumatera Utara berharap di tengah krisis bencana ini, semua pihak dapat bersatu dan bekerja maksimal sesuai dengan kapasitas masing-masing. Tidak perlu ada narasi siapa yang paling berjasa atau paling banyak berbuat. Yang terpenting adalah keselamatan korban dan percepatan pemulihan masyarakat terdampak,” tegasnya.

Ia juga mengajak seluruh elemen bangsa, mulai dari pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan, dunia usaha, relawan, hingga masyarakat luas, untuk terus memperkuat kolaborasi dengan TNI dan Polri dalam upaya penanganan dan pemulihan pascabencana di Sumatera.

Pemuda Muhammadiyah Sumatera Utara menyatakan komitmennya untuk terus terlibat aktif dalam kerja-kerja kemanusiaan serta mengawal pemulihan sosial dan ekonomi masyarakat pascabencana.(SB/01)

-->