Update Terbaru Bencana Sumut: 221 Kejadian, 212 Korban, Polri Maksimalkan Penanganan di Lapangan

sentralberita|Sumatera Utara ~ Polda Sumatera Utara terus menyampaikan perkembangan situasi bencana alam yang terjadi sejak 24 hingga 27 November 2025. Berdasarkan laporan resmi yang disampaikan Kapolda Sumut kepada Kapolri pada Kamis (27/11) pukul 12.30 WIB, tercatat 221 kejadian bencana meliputi tanah longsor, banjir, pohon tumbang, hingga puting beliung di 12 kabupaten/kota.
Gelombang bencana ini mengakibatkan 212 korban jiwa, terdiri dari 43 meninggal dunia, 81 luka-luka, serta 88 orang masih dalam pencarian. Total 1.168 warga terpaksa mengungsi. Daerah dengan jumlah kejadian terbanyak ialah Tapanuli Utara (54 kejadian) dan Tapanuli Tengah (44 kejadian), disusul sejumlah wilayah lainnya yang mengalami dampak signifikan akibat hujan ekstrem beberapa hari terakhir.
Laporan ini merinci kondisi masing-masing wilayah. Di Mandailing Natal, 12 kejadian tercatat tanpa korban jiwa namun 400 warga mengungsi. Padang Sidempuan melaporkan satu korban meninggal dunia dan 120 warga mengungsi. Sementara itu, Pakpak Bharat yang mengalami 24 kejadian longsor mencatat dua korban meninggal dunia.
Kondisi Tapanuli Selatan menjadi yang paling berat, dengan 90 korban, terdiri dari 73 luka-luka dan 17 meninggal dunia, serta 500 warga harus meninggalkan rumah mereka. Di Tapanuli Tengah, empat warga meninggal dunia dan tiga masih dalam pencarian. Sementara Tapanuli Utara melaporkan total 41 korban, termasuk sembilan meninggal dunia serta 31 orang hilang.
Wilayah lain seperti Humbang Hasundutan, Nias Selatan, Sibolga, Serdang Bedagai, dan Langkat juga menyampaikan dampak bencana dengan tingkat keparahan bervariasi. Langkat tercatat memiliki 750 warga mengungsi akibat 23 kejadian banjir.
Polda Sumut bersama polres jajaran terus melakukan langkah tanggap darurat di berbagai titik. Personel Ditsamapta dan Brimob diterjunkan untuk pembersihan badan jalan serta operasi pencarian dan pertolongan (SAR), terutama di lokasi-lokasi yang masih terisolasi material longsor.
Tim Dokkes juga memberikan layanan medis bagi korban terdampak, sementara Bid TIK mengaktifkan jaringan Starlink di wilayah yang mengalami putus total jaringan komunikasi. Petugas lalu lintas turut ditempatkan untuk pengaturan arus kendaraan akibat akses jalan yang sempat tertutup.
Selain itu, sejumlah posko darurat kepolisian telah didirikan sebagai pusat laporan dan layanan masyarakat.
Laporan terkini menunjukkan bertambahnya empat wilayah terdampak, yaitu Kabupaten Langkat, Kota Padang Sidempuan, Kabupaten Nias Selatan, dan Kabupaten Serdang Bedagai. Kondisi cuaca juga masih menjadi tantangan besar karena seluruh wilayah dilaporkan terus diguyur hujan berintensitas tinggi.
Kapolda Sumut menegaskan bahwa eskalasi bencana ini disebabkan oleh curah hujan ekstrem yang terjadi berturut-turut selama beberapa hari terakhir, sehingga meningkatkan potensi longsor dan banjir di wilayah rawan.
Polda Sumut saat ini menunggu dukungan helikopter Mabes Polri untuk mempercepat pengiriman bantuan serta evakuasi khususnya ke lokasi-lokasi yang tidak dapat dijangkau kendaraan darat. Mengingat cuaca hari ini masih hujan lebat, helikopter diperkirakan dapat dikerahkan pada esok pagi.
Proses pembersihan akses jalan dan pencarian korban hilang terus dilanjutkan. Di sisi lain, Polda Sumut juga menjalin koordinasi dengan pemerintah daerah untuk penyiapan tempat pengungsian yang lebih layak serta mendirikan dapur umum.
Sebanyak enam truk tim tanggap bencana telah diberangkatkan menuju Polres Sibolga, Tapteng, dan Taput, membawa logistik berupa makanan, minuman, pakaian, serta selimut. Kapolda Sumut bersama sejumlah PJU juga telah bergerak langsung menuju lokasi terdampak di Tapanuli Selatan dan Tapanuli Utara.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, menegaskan bahwa seluruh jajaran terus bekerja maksimal.
“Polda Sumut bersama seluruh polres jajaran terus bergerak tanpa henti. Fokus kami adalah menyelamatkan warga, membuka akses wilayah, dan memastikan bantuan tiba tepat waktu. Kami juga terus memperbarui data karena sejumlah wilayah masih terisolasi dan terkendala cuaca ekstrem,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Polda Sumut akan selalu menyampaikan update resmi secara berkala.
