Banjir Campur Pasir dan Batu, Sapu Puluhan Hektar Padi di Sayurmaincat,Warga Sebut dari Lobang Tambang Ilegal

sentralberita | Madina – Curah hujan yang terus menerus mengguyur Kabupaten Mandailing Natal ( Madina) sepekan terakhir ini mengakibatkan luapan banjir di sejumlah kawasan, termasuk kecamatan Hutabargot.

Pantauan wartawan,Kamis (27/11/2025),puluhan hektar padi berumur satu bulan disapu air banjir yang meluap dari sungai ( aek) dolok tidak jauh dari kantor Pemerintahan Desa Sayurmaincat.

“Inilah kondisinya, air keruh kuning, kental bercampur lumpur, pasir, batu bahkan potongan kayu lapuk”, ucap Sunnun, salah satu warga Desa Sayurmaincat yang sawahnya menjadi korban luapan banjir.

Sunnun pun menunjukkan asal luapan air banjir dari pinggiran Aek Dolok.” Itu dia ada beberapa pohon kelapa tumbang dihantam banjir, tadinya ini masih kecil, tapi hujan tadi malam menyebabkan luapan besar ini”, ucap Sunnun.

Baca Juga :  Camat Hutabargot Berharap Hukuman Kepada 3 Warga Mondan Pelaku Kekerasan Seksual Harus Menimbulkan Efek Jera

Menurutnya,luapan air banjir yang menimpa sawah warga akibat pengerukan badan Aek Dolok yang tidak tuntas.”Pengerukan kemarin hanya sampai disini, kemungkinan sampai batas ini terdapat tumpukan pasir dan sampah sehingga air meluap ke sawah ini, aturannya air ini sudah sampai ke Desa Mondan”, ucapnya.

Ia menyebutkan, turun tanam kali ini dipastikan gagal karena padi sudah ditimbun lumpur,pasir dan batu.”Butuh kerja keras untuk membenahi sawah ini, cocoknya ditanami pisang”, sambil tersenyum getir.

Luapan Air Lobang Tambang Ilegal

Terpisah warga Sayurmaincat lainnya,Pak Udin dan Emeh meyakini, kondisi air yang kuning kental disertai pasir dan bebatuan berasal dari lobang – lobang tambang ilegal yang saat ini sangat marak di perbukitan Aek Dolok Desa Sayurmaincat.

Baca Juga :  Konsisten, Program JMS Kejari Madina Berlanjut Di SMA Negeri 1 Panyabungan Utara

” Kalau hanya tanah longsor tidak mungkin seperti ini, air nya kuning kental persis tanah ampas galundung”, tambahnya mereka.

Seperti diketahui, hujan yang melanda Kabupaten Madina setidaknya 1 minggu terakhir ini telah mengakibatkan banjir, longsor dan jalan amblas di berbagai kawasan.

Bahkan, sejumlah wilayah di Pantai Barat saat ini menjadi terisolasi dan tidak dapat dilalui kenderaan, sehingga menyulitkan untuk penyaluran bantuan ke warga terdampak.

Bukan hanya itu, Bupati Madina sejak Rabu kemarin (26/11) bersama Forkopimda telah menetapkan status Darurat bencana Mandailing Natal untuk 14 hari ke depan.(FS)

-->