Barisan Soeharto Sumatera Utara, Dukung Pemberian Gelar Pahlawan Nasional Bagi Soeharto
sentralberita | Medan~ Gelar Pahlawan Nasional diberikan negara kepada sosok yang berjasa bagi bangsa. Kontribusi dan peran besarnya pada perjuangan mulai saat fase menjelang kemerdekaan, hingga berkontribusi besar bagi arah pembangunan peradaban bangsa.
Memasuki bulan November ini, seluruh bangsa Indonesia memperingatinya sebagai Hari Pahlawan. Tentu, disela peringatan ini, negara memberikan penghargaan dan apresiasi atas jasa dan pengabdian para putra putri terbaik bangsa, atas dedikasi, kontribusi, komitmen dan totalitas pengabdian bagi keberlangsungan pembangunan bangsa.
Dari sekian banyak putra dan putri terbaik bangsa Indonesia yang layak diberikan gelar sebagai Pahlawan Nasional, salah satunya Presiden RI kedua, yakni almarhum Jenderal Besar (Purn) H. Muhammad Soeharto. Pak Harto sangat layak diberikan gelar terhormat ini, mengingat jasa dan pengabdian Pak Harto bagi bangsa dan negeri ini tidak bisa dinafikan. Baik saat fase awal-awal perjuangan merebut kemerdekaan melawan Kolonialisme, fase mempertahankan kemerdekaan atas berbagai serangan penjajah Belanda, mempertahankan Pancasila dari faham Komunisme, hingga akhirnya selama lebih dari tiga dasawarsa mengawal pembangunan nasional hingga diberikan gelar sebagai Bapak Pembangunan Nasional.
“Mengingat jasa-jasa besar seorang putra terbaik bangsa Jenderal Besar (Purn) almarhum HM. Soeharto yang memiliki andil bagi Kemerdekaan bangsa serta berkontribusi bagi bangsa ini dalam menentukan arah dan tujuan pembangunan nasional, ini patut diapresiasi, terlepas ada plus minusnya, Pak Harto sebagai manusia biasa sudah memberikan pemikiran, waktu dan tenaganya bagi kemajuan bangsa ini, hingga diakui pemimpin dunia,”ucap Amirsyam Koordinator Barisan Soeharto Bapak Pembangunan Nasional kepada media, Selasa (3/11).
Menurut jurnalis ini, peran dan kontribusi Pak Harto tercatat jelas dalam lintasan sejarah perjalanan bangsa. Hal yang sangat diingat hingga saat ini, yakni peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta yang terkenal sangat heroik sehingga membuka mata dunia, bahwa Indonesia masih ada. Sukses Serangan Umum 1 Maret 1949, memaksa tentara Belanda meninggalkan Yogyakarta dan Indonesia Merdeka secara penuh ditandai penarikan pasukan Belanda dari seluruh wilayah Nusantara.
“Sejarah membuktikan, bahwa Pak Harto ikut aktif melawan Belanda dan mempertahankan Kemerdekaan, mengawal dan menjaga kemurnian Pancasila dari paham Komunisme dan melanjutkan pembangunan modernisasi Indonesia menuju tata pergaulan dunia, tiga dasawarsa Kepemimpinan Pak Harto, Indonesia berhasil meraih era keemasan, swasembada pangan, swasembada energi, pembangunan yang merata dari Sabang hingga Merauke yang disusun dalam program Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) secara konsisten dan terencana hingga akhirnya Indonesia mencapai era kebangkitan teknologi dirgantara ditandai peluncuran pesawat N-250 pada tanggal 10 Agustus 1995, sebagai era kebangkitan dirgantara nasional,”tegas Amirsyam didampingi Hariman Siregar.
Melihat fakta-fakta diatas, lanjut Koordinator Medan Media Cyber Club (MMCC) tidak ada alasan untuk tidak menetapkan Pak Harto sebagai Pahlawan Nasional. Jasa-jasa almarhum Jenderal Besar TNI ini bagi bangsa dan negeri ini sangatlah besar dan diakui dunia.
“Kiprah politik Pak Harto bukan saja menjaga keutuhan NKRI, Soeharto sebagai Presiden Indonesia pada masa itu, memainkan peran penting dalam mendukung dan mengimplementasikan “spirit” atau semangat ASEAN, yang berfokus pada stabilitas regional, ketahanan nasional, dan pembangunan ekonomi di kawasan Asia Tenggara,”tegas Amir. (01/red)
