Transformasi Kemendukbangga: Menjawab Tantangan Bonus Demografi Menuju Indonesia Emas 2045

sentralberita|Medan ~Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) / Sekretaris Utama BKKBN, Prof. Budi Setiyono, Ph.D., memaparkan arah baru transformasi kelembagaan Kemendukbangga/BKKBN dalam kegiatan Konsolidasi Program Bangga Kencana bagi Tenaga Lini Lapangan dan ASN di Provinsi Sumatera Utara.
Dalam paparannya, Prof. Budi menjelaskan bahwa transformasi ini merupakan langkah strategis dalam menjawab tantangan bonus demografi dan mendukung visi Indonesia Emas 2045. Menurutnya, Indonesia kini berada pada masa penting di mana lebih dari 70 persen penduduk berada pada usia produktif, namun sebagian besar masih bekerja di sektor informal dan rentan secara ekonomi serta sosial.
“Bonus demografi bukan hanya peluang, tapi juga tantangan besar. Jika tidak dikelola dengan baik, potensi ini justru bisa menjadi beban,” ujar Prof. Budi.
Dari BKKBN Teknis ke Kemendukbangga Strategis
Transformasi BKKBN menjadi Kemendukbangga menandai perubahan paradigma dari lembaga teknis menjadi lembaga strategis. Jika sebelumnya fokus utama adalah pengendalian kelahiran, kini arah kebijakan bergeser menjadi pembangunan manusia berbasis kesejahteraan keluarga secara menyeluruh.
“Selama ini pembangunan manusia masih terlalu tersentralisasi di sektor, bukan pada keluarga. Padahal keluarga adalah simpul dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial,” tegasnya.
Transformasi ini menempatkan Kemendukbangga sebagai policy stimulator yang menjembatani berbagai kebijakan lintas kementerian dan daerah, sekaligus memperkuat integrasi data kependudukan nasional.
Empat Pilar Strategis Transformasi
Prof. Budi menjelaskan empat pilar utama dalam arah transformasi Kemendukbangga, yakni:
Pengembangan Kebijakan Populasi Berbasis Data dan Bukti
Stimulator Kebijakan Lintas Kementerian dan Daerah
Promosi Inovasi Sosial dan Layanan Digital
Kemitraan Transformasional (Pentahelix)
Pilar-pilar ini diharapkan mampu memperkuat sistem pembangunan manusia yang terintegrasi dan berkelanjutan dengan keluarga sebagai pusat kebijakan.
Lima Program Quick Win 2025
Sebagai langkah awal transformasi, Kemendukbangga telah menyiapkan lima program unggulan (quick win) yang akan mulai dijalankan pada tahun 2025, yaitu:
GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting)
Upaya mencegah risiko stunting melalui intervensi gizi, parenting, dan sanitasi.
GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia)
Mendorong keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak untuk memperkuat ikatan keluarga.
Lansia Berdaya
Program pemberdayaan ekonomi dan sosial bagi lansia agar tetap produktif.
TAMASYA (Taman Asuh Sayang Anak)
Fasilitasi daycare unggulan untuk mendukung keluarga pekerja.
SuperApps Keluarga
Platform digital terpadu untuk layanan keluarga, KB, parenting, hingga perlindungan sosial.
Menuju Pembangunan Keluarga yang Berkelanjutan
Prof. Budi menegaskan bahwa keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) dan percepatan penurunan stunting menjadi bukti bahwa pendekatan berbasis keluarga dan konvergensi lintas sektor mampu menghasilkan dampak nyata.
“Keberhasilan KB dan stunting membuktikan bahwa ketika keluarga dijadikan pusat kebijakan, hasilnya bukan hanya teknis, tetapi juga transformatif,” pungkasnya.
Transformasi Kemendukbangga diharapkan menjadi momentum penting untuk menjahit kembali berbagai potensi pembangunan manusia yang tercecer antarprogram dan antarlevel pemerintahan, sehingga Indonesia siap menghadapi masa depan dengan SDM unggul dan keluarga sejahtera menuju Indonesia Emas 2045.
