Penulis Nasional Eva Riyanty Lubis Berbagi Inspirasi Literasi di MAN 2 Padangsidimpuan

sentralberita | Padangsidimpuan  ~ Suasana kelas XII MIPA 5 MAN 2 Padangsidimpuan tampak berbeda pada Selasa pagi (21/10/2025). Para siswa yang dikenal aktif dan giat belajar itu kedatangan tamu istimewa, seorang penulis nasional yang telah berkarya selama lebih dari satu dekade — Eva Riyanty Lubis.

Kehadiran Eva, yang telah menulis sejak tahun 2012, memberikan energi baru bagi para siswa. Ia hadir bukan sekadar berbagi pengalaman, tetapi juga menginspirasi lewat kegiatan “Literasi Dakwah dan Penulisan Kreatif Islami di Era Digital”, bagian dari tugas Studi Lapangan (Pengabdian kepada Masyarakat) dalam program Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam di UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary (UIN Syahada) Padangsidimpuan.

Selama 13 tahun berkarya, Eva Riyanty Lubis telah menelurkan 53 buku karya tunggal, selain puluhan antologi bersama penulis lain dari seluruh Indonesia. Ia dikenal piawai menulis cerita fiksi berbagai genre seperti cerpen dan novel, serta aktif menulis buku anak-anak.

Pada tahun 2024, Eva meraih penghargaan dari Badan Bahasa Kemendikbud Ristek Jakarta atas kontribusinya dalam dunia literasi nasional. Salah satu karyanya yang berjudul Kesatria Apau Ping dan Saung Seling bahkan dicetak khusus untuk Perpustakaan SMA se-Indonesia, sementara bukunya Poku Si Kuman Kuku terpilih sebagai buku bacaan literasi untuk SD setelah bersaing dengan lebih dari 3.000 naskah dari seluruh Indonesia.

Baca Juga :  PKPA 2025 Peradi Kota Medan Selesai, Dwi Ngai Sinaga: Para Peserta Siap Hadapi Ujian Profesi

Ibu dari dua putri ini juga tengah menempuh studi magister di UIN Syahada, sembari terus menulis dan berdakwah melalui karya tulis.

Dalam kegiatan yang berlangsung selama 90 menit itu, Eva membimbing siswa menulis esai bertema “Permasalahan di Sekitar Kita dan Solusinya”. Siswa diajak berpikir kritis, menuangkan gagasan, serta mencari solusi konstruktif terhadap persoalan di lingkungan mereka.

“Menulis bukan sekadar menyalurkan hobi, tapi juga sarana dakwah, berbagi kebaikan, dan menyebarkan nilai positif,” ujar Eva di hadapan para siswa.

Eva juga menceritakan pengalamannya mengikuti Program Residensi Penulis Nasional di Puncak Jaya, Papua, pada 2019. Ia mengaku mendapatkan banyak pelajaran berharga selama berada di daerah pedalaman.

“Saya melihat langsung keterbatasan sarana pendidikan di sana. Banyak anak-anak yang sudah remaja tetapi belum bisa membaca. Buku bacaan juga sangat terbatas. Dari situ saya semakin yakin, menulis adalah bentuk pengabdian untuk membuka wawasan generasi bangsa,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pemkab Simalungun Gelar Upacara Peringatan Hardiknas Tahun 2025

Eva mengingatkan pentingnya literasi digital di era modern. Menurutnya, kemajuan teknologi membawa peluang besar sekaligus tantangan baru bagi generasi muda.

“Kita tidak bisa menolak perkembangan teknologi, tetapi kita bisa mengendalikannya. Gunakan media sosial bukan hanya untuk hiburan, tapi juga sebagai media belajar dan berkarya. Bahkan kecerdasan buatan (AI) pun bisa menjadi alat bantu untuk memperkaya proses pembelajaran,” pesannya.

Salah satu siswa, Aulya Adha Siregar, mengaku sangat terinspirasi dengan materi yang dibawakan Eva Riyanty Lubis.“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dan bangga bisa dibimbing langsung oleh penulis nasional. Materinya sangat bermanfaat dan membuat kami lebih semangat menulis,” ujar Aulya.

Aulya juga menambahkan bahwa ia baru mengetahui banyak karya Eva telah dimuat di berbagai media nasional seperti Kompas, Tabloid Gaul, Majalah Gadis, Tabloid Nova, Radar Surabaya, Radar Bojonegoro, Harian Analisa, Medan Bisnis, Waspada, dan sejumlah media online lainnya.(01/red)

-->