Pemko Medan Didesak Tutup TPA Terjun
sentralberita|Medan~ Pemko Medan Didesak Tutup TPA TerjunMedan, Anggota Konisi IV DPRD Medan Rommy Van Boy desak Pemko Medan tutup dan pindahkan lokasi Tempat Pembuangan Sampah (TPA) di Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan. Kondisi sampah di TPA sudah overload terbukti bulan lalu sudah longsor dan mencemari lingkungan pemukiman warga.
Desakan itu tercetus oleh Rommy Van Boy (foto) ketika melakukan pertemuan dengan sejumlah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Medan bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Medan. Pertemuan itu dipimpin Ketua Komisi IV Paul Mei Anton Simanjuntak didampingi Jusuf Ginting, El Barino SH, Datuk Iskandar Muda, Edwin Sugesti Nasution dan Lailatul Badri.
Ditambahkan Rommy, terkait jumlah volume sampah warga Kota Medan sekitar 1.200 ton per hari yang dibuang ke TPA Terjun harus disikapi serius. “Kondisi demikian tidak boleh dianggap sepele, TPA pengganti harus segera dicari. Jangan sampai Kota Medan menjadi kota sampah,” desak Rommy Van Boy asal politisi Golkar ini.
Setelah menerima berbagai aspirasi saat rapat dari mahasiswa yang bergabung di HMI peduli lingkungan, Rommy pun mengajak mahasiswa membantu Pemko Medan menjaga kebersihan di Meda. Kepada pejabat di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Medan diingatkan untuk bekerja lebih profesional dalam pengelolaan sampah.
Menurut Rommy, pengelolaan itu bukan hanya di TPA tetapi hendaknya dimulai dari rumah tangga hingga di TPS. Sosialisasi pemahaman dan kesadaran kepada masyarakat terkait pentingnya kebersihan harus dilakukan sejak dini dan berkelanjutan.
Bukan itu saja, Rommy pun mengaku prihatin dengan kondisi retribusi sampah melalui Wajib Retribusi Sampah (WRS) yang tidak maksimal dan disinyalir banyak mengalami kebocoron. Dana WRS itu disebut penggunaanya tidak terarah dan banyak disalahgunakan tertahan di Kelurahan.
Untuk itu kata Rommy, Pemko Medan disarankan pembayaran iuran WRS supaya menggunakan aplikasi online. “Dengan aplikasi online akan menangkis kebocoran PAD. Maksimalnya perolehan PAD dari sampah sangat bermanfaat untuk peningkatan pelayanan kebersihan,” terang Rommy.
Selain itu, pihak Kelurahan diharapkan dapat menambah warganya sebagai WRS. Hal itu tentu supaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya retribusi sebagai upaya peningkatan pelayanan kebersihan.