Cerdas Berbahasa, Madrasah Mendunia

sentralberita|Medan ~ Bahasa merupakan karunia dari Tuhan. Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi, berpikir, dan mengembangkan peradaban manusia. Bahasa memungkinkan manusia untuk menyampaikan ide dan gagagan, perasaan, dan informasi kepada orang lain. Bahasa juga berfungsi membangun hubungan sosial antarumat manusia. Bahasa mempermudah manusia untuk saling memahami, saling mengerti maksud dan tujuan yang hendak disampaikan.

Menguasai bahasa berarti menguasai dunia. Perumpamaan itu sepertinya menjadi spirit bagi peserta didik khususnya di madrasah. Dengan menguasai bahasa internasional, maka pintu terbuka bagi para siswa untuk mengenal budaya, menambah khasanah keilmuan, dan turut berperan dalam pertukaran informasi edukasi.

Sejak dideklarasikannya program pembiasaan bahasa asing di seluruh madrasah se Sumatera Utara dua tahun yang lalu oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara H. Ahmad Qosbi, S.Ag, MM, gaungnya bergempita lewati langit Sutara Sumatera.

Dalam orasinya di hadapan Kepala Madrasah Aliyah Negeri dan Madrasah Tsanawiyah Negeri se Sumatera Utara, ia mengatakan untuk meraih dunia dalam genggaman para siswa, maka bahasalah pedoman utamanya. Dengan Bahasa seseorang dapat menjadi pemimpin yang hebat, cendekiawan yang bijak, dan diplomat yang cerdas.

Ahmad Qosbi mengatakan setiap madrasah harus punya strategi, formula, dan pelaksanaan teknis dalam rangka mengembangkan bakat dan minat siswa serta inovasi pengembangan teknologi untuk kebutuhan madrasah khususnya dalam menyukseskan program bahasa di madrasah.

Sejauh ini, ada dampak yang signifikan yang terukir baik dalam aktivitas sehari-hari maupun prestasi yang diraih. Secara berkala, madrasah memberitakan prestasi-prestasi melalui olimpiade, debat, pidato yang diraih baik perorangan maupun kelompok, di tingkat lokal, provinsi, bahkan nasional.

Ada juga madrasah yang berinovasi melalui digitalisasi bahasa, memanfaatkan dukungan apapun misalnya ponsel pintar untuk pembelajaran bahasa baik dalam percakapan, penulisan, pembacaan, dan lain sebagainya. Ada pula yang memanfaatkan instansi eksternal dalam hubungan timbal balik yang baik untuk para siswa dalam berbahasa.

Lancar Berbahasa Asing Untuk Meraih Masa Depan

Dampak tersebut terlihat saat tim Humas Kanwil Kemenag Sumut mengunjungi beberapa madrasah. Di MAN 1 Medan misalnya, para guru dan siswa tak segan untuk berkomunikasi dengan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Dalam pembelajaran Bahasa Arab misalnya, guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpidato satu persatu saat pembelajaran.

Selain itu, siswa juga berlatih menggunakan Bahasa Arab saat istirahat, sebelum pembelajaran pada mata pelajaran lain, saat ekstrakurikuler, dan aktivitas lainnya di luar jam Pelajaran.
Dicky Satria Damanik, Kelas XII Ilmu Agama mengatakan sangat senang dan berkeinginan untuk lancar dalam menggunakan Bahasa Arab.

Baca Juga :  Ulang Tahun SMSI: Sewindu Mengarungi Disrupsi Multidimensi

“Saya senang dengan Bahasa Arab agar bisa menerjemahkan Al-Qur’an, Hadits, dan kitab-kitab karangan ulama yang ditulis dalam Bahasa Arab.” ucapnya.

Ia berkeinginan untuk dapat melanjutkan kuliah ke Timur Tengah seperti Mesir.

“Cita-citanya mau kuliah di Timur Tengah untuk mendalami Pelajaran Agama Islam secara lebih mendalam,” ucap Dicky.
Hal yang sama diceritakan Muhammad Faiz. Siswa Kelas XII Sains tersebut mengatakan Bahasa Arab adalah bahasa yang indah. Ia ingin lancar berbahasa Arab agar dapat melanjutkan cita-cita ke negara Timur Tengah.

Pada Bahasa Inggris misalnya, seperti yang disampaikan Suryati, Guru Bahasa Inggris MAN 1 Medan, kunci dari keberhasilan siswa agar lancar dalam berbahasa adalah menggunakannya dalam percakapan sehari-hari dan diulang kaji.
“Kami saat pembelajaran semaksimal mungkin menggunakan Bahasa Inggris. Para siswa antusias saat diberi pertanyaan. Dan satu persatu siswa berksempatan untuk menunjukkan sejauh mana penguasaan bahasa yang sudah mereka latih,” ucapnya.

Ambarini, siswa XI Sains tersebut mengatakan Bahasa Inggris sudah tidak asing baginya sejak kecil. Orang tuanya terus memberi dukungan agar ia dapat menggunakan Bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari. Sejak itulah, ia bercita-cita untuk kuliah ke luar negeri.

Raisya Syifa, siswi kelas XI Sains mengatakan ia selalu menggunakan Bahasa Inggris di manapun berada. Sebab menurutnya, jika tidak digunakan maka akan mudah hilangnya.

Belajar dan Praktik Terus Menerus Secara Stimulan

Di Man 2 Deli Serdang, Tim Humas, Komunikasi Publik, Data, dan Informasi Kanwil Kemenagsu melihat antusias para siswa dalam mempelajari bahasa Indonesia dan bahasa asing. Setiap rabu pagi saat Apel, seluruh siswa, guru, perangkat sekolah dibariskan dan dengan syahdu mendengarkan para siswa menyampaikan materi dalam 3 bahasa: Indonesia, Arab, dan Inggris.

Mereka dengan seriusnya menyampaikan materi-materi terkini yang berkenaan dengan penguatan diri dan motivasi hidup agar meraih cita-cita menggunakan bahasa Indonesia, Arab, dan Inggris secara bergantian selama lima menit bahkan lebih. Setelah itu, guru akan memberi pertanyaan ke pada siswa lainnya yang mendengarkan. Ada nilai tambah yang diberikan guru jika siswa menjawab pertanyaan tersebut dengan benar.

Dalam pembelajaran, siswa MAN 2 Deli Serdang juga menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pengantar. Dalam kantin misalnya, dialog antara pembeli dan penjual menggunakan Bahasa Arab. Layaknya pedagang dan pembeli di Pasar Padang Pasir, mereka berdialog melontarkan kata demi kata dalam Bahasa Arab.

Selain itu, siswa MAN 2 Deli Serdang sering mengkombinasikan pembelajaran bahasa dengan mata Pelajaran lain. Di Laboratorium IPA misalnya, beberapa siswa terdengar menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya. Mereka berbicara tentang senyawa kimia, tentang tulang belulang, tentang hewan yang berproduksi menggunakan Bahasa Inggris.

Baca Juga :  Siapa Peduli Saat Pers Lokal Sekarat?

Selain itu, mereka menggunakan Bahasa Inggris saat mata pelajaran olahraga dan Geografi. Mereka berkomentar tentang pertandingan basket para siswa pria, menjelaskan benda-benda di sekitar madrasah, dan lain sebagainya.

Bahasa Asing Dikuasai, Bahasa Indonesia Tetap Prioritas

Langkah menguasai bahasa asing bukanlah menggantikan peran utama Bahasa Indonesia. Sebagai warga negara, maka wajib hukumnya untuk menomorsatukan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi saat ini, Bahasa Indonesia telah diresmikan UNESCO sebagai salah satu bahasa internasional.

Ini bukan sekadar soal kemampuan berbahasa secara teknis, melainkan juga penguatan nalar, etika komunikasi, dan penanaman nilai-nilai kebangsaan. Menguasai bahasa asing dengan menjadi Bahasa Indonesia sebagai prioritas.

Cara yang diambil oleh MAN 2 Deli Serdang untuk melakukan penggunaan Bahasa Indonesia patut dicontoh. Apalagi, MAN 2 Deli Serdang terus mengaktifkan kegiatan-kegiatan siswa melalui ekstrakulikuler jurnalistik.

Para siswa diajarkan untuk menulis berita, melihat fenomena yang ada, mendokumentasikan kegiatan penting, dan lain sebagainya. Bahkan, sebentar lagi, menurut mereka, mereka akan melakukan siniar dan berdialog dengan orang-orang terpilih di MAN 2 Deli Serdang untuk ditanyai praktik baiknya.

Dukungan Pimpinan Modal Kuat Penguasaan Bahasa
Seperti yang disampaikan Kakanwil di atas, setiap madrasah harus punya strategi, formula, dan pelaksanaan teknis dalam rangka mengembangkan bakat dan minat siswa serta inovasi pengembangan teknologi untuk kebutuhan madrasah khususnya dalam menyukseskan program bahasa di madrasah.

Reza Faisal, Kepala MAN 1 Medan mengatakan sudah saatnya siswa madrasah mengambil peran dalam kemajuan bangsa dan negara di kancah global.

“Anak-anak harus dipersiapkan untuk kecakapan global, dapat berinteraksi dengan berbagai orang di seluruh penjuru dunia untuk saling belajar, bertukar pikiran, dan menyampaikan prestasi bangsa dan negara kita agar seluruh dunia mengetahui yang ada pada kita,” ucap Reza.

Sementara itu, Muhammad Syukur, Kepala MAN 2 Deli Serdang mengatakan pembiasaan berbahasa Indonesia, Arab, dan Inggris adalah modal siswa untuk pergi ke luar negeri mendapatkan cita-cita mereka masing-masing.

“Bahasa Inggris dan Arab adalah bahasa dunia. Ketika mereka ke luar negeri, mudah bersosialisasi, dan Inya Allah pekerjaan lebih mudah didapatkan,” kata Syukur.

Tagline Madrasah Bermutu Mendunia mencerminkan komitmen madrasah untuk menyediakan pendidikan berkualitas yang mampu bersaing di tingkat internasional. Maka, momentum ini harus dimanfaatkan oleh seluruh madrasah. Cerdas Berbahasa, Madrasah Mendunia.(SB/01)

-->