Pembekalan Calon Guru Agama Katolik, Wakil Bupati Toba: “Semoga Ini Membawa Sukacita Bagi Semua

sentralberita | Toba ~ Tiga calon guru Agama Katolik mendapat pembekalan sebelum mulai mengajar di sekolah-sekolah negeri yang berada dalam wilayah kerja Paroki Santo Yosep Balige, Kabupaten Toba. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Senin–Selasa (28–29 Juli 2025), di Kantor Paroki Santo Yosep Balige.

Pembekalan tersebut mencakup sejumlah materi penting, seperti spiritualitas guru agama, struktur hirarki Gereja Katolik, peran guru agama dalam masyarakat, serta guru sebagai pendidik dan motivator. Para peserta juga menerima pelatihan terkait perangkat pembelajaran guru Agama Katolik. Materi ini disampaikan oleh para narasumber, yakni Pastor Cypriano Barasa OFMCap, Pastor Andreas Aritonang OFMCap, Mariani Tarigan, S.Sos, Rosalina Nadapdap, S.Ag, Rinto P. Hutapea, SP, M.Sp, dan Manahan Simanjuntak, S.Pd.

Rinto P. Hutapea selaku Pelaksana II DPPH (Dewan Pastoral Paroki Harian) dan Ketua Tim Penjaringan menyampaikan bahwa pengadaan tiga orang guru ini merupakan hasil inisiatif umat Katolik dan Pastor Paroki Santo Yosep Balige. Upaya ini kemudian difasilitasi secara resmi melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Paroki Santo Yosep Balige dan Pemerintah Kabupaten Toba pada 11 Mei 2025.

Baca Juga :  Bupati Toba Bacakan Pidato Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah pada Upacara Hardiknas

“Nantinya, para calon guru ini akan ditempatkan di sekolah-sekolah negeri yang berada di wilayah Paroki Santo Yosep Balige, yakni di Rayon Porsea, Silaen, dan Laguboti. Harapan kami mereka sudah bisa mulai mengajar pada bulan Agustus,” ujar Rinto.

Wakil Bupati Toba, Audi Murphy O. Sitorus, yang turut hadir dalam pembekalan tersebut, menyampaikan apresiasi terhadap Paroki Santo Yosep Balige atas inisiatifnya. Ia berharap kehadiran para guru Agama Katolik ini membawa sukacita bagi masyarakat.

“Semoga dengan kerja sama ini, masyarakat Toba—khususnya umat Katolik—dapat merasakan sukacita. Kehadiran kalian akan menjadi berkat bagi mereka,” ujar Wakil Bupati. “Sebagai guru, kalian juga adalah utusan Paroki. Tanggung jawab kalian besar: kepada Tuhan, kepada negara, kepada sekolah dan siswa, dan di atas semuanya, kepada Paroki ini,” tambahnya.

Baca Juga :  Beri Motivasi Guru se-Sumut, Pj Gubernur Agus Fatoni Sebut Pentingnya Peran Guru Guna Siapkan SDM Unggul

Sementara itu, Mariani Tarigan dari Bimas Katolik Kementerian Agama RI, dalam sambutannya, menyoroti minimnya jumlah guru Agama Katolik di Kabupaten Toba. Menurut data yang disampaikannya, dari 183 SD di Kabupaten Toba, hanya 15 memiliki guru Agama Katolik. Untuk jenjang SMP dari 46 sekolah hanya ada 6 guru, dan dari 34 SMA/SMK hanya terdapat 8 guru Agama Katolik.

“Pemerintah sudah membuka formasi, tapi SDM kita sangat terbatas. Akibatnya, banyak sekolah belum terpenuhi kebutuhan guru agama Katolik,” ujar Mariani.

Menutup kegiatan pembekalan, Pastor Andreas Aritonang OFMCap, mewakili Pastor Paroki, memberangkatkan para calon guru dengan pesan mendalam.

“Kami memberi tugas kepada kalian untuk menjadi garam dan terang dunia melalui kacamata iman Katolik. Setialah pada tanggung jawab ini,” tegasnya.

Adapun ketiga calon guru Agama Katolik tersebut adalah:

1. Desna Pardosi, S.Pd

2. Chintya Rebekka Peranginangin, S.Pd

3. Nova E. Silitonga, S.Pd(01/red)

-->