Menjemput Mimpi dari Ujung Negeri: Kisah Sandi Pamungkas, Mahasiswa Asal Natuna yang Tembus Ajang Nasional

sentralberita | Jakarta ~ Di sudut utara Indonesia, di antara pulau-pulau kecil yang terhampar di Laut Natuna Utara, seorang anak muda tumbuh dengan mimpi yang jauh lebih besar dari batas cakrawala tempat tinggalnya. Namanya Sandi Pamungkas, putra daerah dari Natuna, Kepulauan Riau, yang kini mengangkat nama Universitas Pertamina (UPER) di panggung nasional sebagai Mahasiswa Berprestasi.

Dalam langkah sunyi yang berakar dari wilayah 3T—terdepan, terluar, dan tertinggal—Sandi justru menyalakan semangat yang tak padam untuk membuktikan bahwa tempat lahir tak menentukan batas cita-cita.
“Saya tidak ingin Natuna hanya dikenal karena letaknya yang jauh. Saya ingin Natuna dikenal lewat prestasi anak-anak mudanya,” ujar Sandi.

*Tumbuh dari Tanah Terpinggirkan, Berpijak pada Tekad Besar*
Sandi bukan berasal dari keluarga berada. Ayahnya seorang anggota TNI yang kerap berpindah tugas, ibunya seorang ibu rumah tangga. Namun justru dari situ ia belajar tentang tanggung jawab, ketekunan, dan ketabahan.

Sejak duduk di bangku sekolah menengah, ia sudah jatuh hati pada dunia teknologi. Sandi melihat langsung bagaimana keterbatasan akses di daerah asalnya tak hanya menjadi hambatan, tetapi juga peluang besar bagi mereka yang mampu membawa solusi. “Saya ingin menciptakan teknologi yang berguna bagi orang banyak, bukan sekadar ikut tren,” katanya.

Berbekal nilai akademik cemerlang dan segudang kegiatan sekolah, Sandi berhasil meraih Beasiswa Generasi Juara TNI AD. Beasiswa itu membawanya ke UPER, jauh dari tanah kelahiran, namun dekat dengan impian yang selama ini ia tanam. “Beasiswa ini bukan akhir dari perjuangan, tapi awal dari komitmen saya untuk terus berkontribusi,” ucapnya.

Baca Juga :  Jadi Kampus Pertama di Jakarta yang Terapkan Johkasou, Ini Cara UPER Kelola Limbah Secara Cerdas

*Moo Apps, dan 500 Prestasi Lainnya*
Selama kuliah di Program Studi Ekonomi, Sandi tak hanya fokus belajar. Ia aktif di berbagai kompetisi nasional dan internasional. Total, ia sudah meraih lebih dari 500 penghargaan, termasuk 100 di tingkat internasional.
Salah satu karya yang membawanya dikenal dunia adalah Moo Apps—aplikasi pemantau kesehatan hewan ternak yang kini digunakan di berbagai wilayah di Indonesia, dan tengah dikembangkan bersama Kementerian Perekonomian Digital Taiwan.

“Moo Apps lahir dari keresahan saya melihat peternak kecil yang kerap merugi karena hewan sakit. Saya ingin mereka punya alat bantu berbasis teknologi yang mudah dipakai.”

*“Safety-Eye”: Dari Kampus untuk Keselamatan Kerja Migas*
Kini, Sandi tengah bersiap mengikuti Seleksi Mahasiswa Berprestasi Nasional 2025. Ia mewakili UPER dan LLDIKTI Wilayah III setelah meraih juara dua tingkat wilayah. Dalam ajang tersebut, ia membawa gagasan sistem keselamatan kerja berbasis AI untuk industri migas bernama Safety-Eye.

Berdasarkan data Kementerian ESDM (2024), sektor migas memiliki tingkat kecelakaan kerja 2,5 kali lebih tinggi dibanding sektor lainnya. Safety-Eye hadir sebagai solusi: sistem berbasis kamera cerdas dan sensor untuk mendeteksi kelelahan, suhu tubuh, serta penggunaan alat pelindung diri secara otomatis.

Baca Juga :  Mahasiswa dan Dosen Harus Berperan Aktif Sukseskan Hilirisasi, Ini Tiga Tipsnya!

*Dukungan Kampus dan Dosen Pembimbing*
Menurut KaProdi Ekonomi, Dr. Feriansyah, S.E., M.Si., Sandi merupakan mahasiswa yang tidak hanya konsisten dalam capaian akademik, tetapi juga tekun, mandiri, dan visioner dalam mengembangkan ide-ide solutif yang bermakna dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Sandi bukan hanya bekerja keras, tapi juga bekerja cerdas. Ia mampu melihat celah persoalan dan merancang solusi konkret berbasis teknologi. Saya bangga membimbingnya karena dia tidak hanya membawa nama baik dirinya, tapi juga daerah asal dan almamater,” tutur Feri.

*Menembus Batas, Menyalakan Harapan*
Kisah Sandi adalah bukti nyata bahwa tekad, inovasi, dan pendidikan dapat menembus batas-batas geografis dan sosial. Ia membawa semangat perubahan bagi tanah kelahirannya, sekaligus mengharumkan nama UPER di kancah nasional dan internasional. Kini, dari Natuna untuk Indonesia, Sandi Pamungkas menunjukkan bahwa tidak ada mimpi yang terlalu jauh jika keberanian dan kerja keras ikut melangkah.

Rektor Universitas Pertamina, Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir, MS., IPU., turut mengapresiasi pencapaian ini.

“Sandi adalah bukti bahwa mahasiswa dari daerah 3T pun bisa bersaing di tingkat nasional. Ia merepresentasikan semangat UPER untuk melahirkan inovator muda yang berdampak bagi masyarakat dan bangsa.”

Ingin jadi inovator muda berikutnya? Cari tahu lebih banyak tentang program beasiswa, inovasi mahasiswa, dan peluang karier masa depan di Universitas Pertamina melalui laman resmi: pmb.universitaspertamina.ac.id(01/red)

-->