Mengubah Pariwisata Parapat Lewat Konten Digital

sentralberita|Parapat~Kementerian Pariwisata Republik Indonesia bekerja sama dengan Komisi VII DPR RI menggelar pelatihan strategi dan komunikasi pemasaran pariwisata melalui media digital di Mes Pora Pora Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Selasa (17/6/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh para pelaku wisata Parapat Danau Toba yang selama ini menjadi garda depan dalam menyambut wisatawan, namun masih menghadapi tantangan dalam hal promosi digital.

Grace Rohdearni, perwakilan dari Deputi Pemasaran Kementerian Pariwisata RI, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari sinergi antara pemerintah pusat dan legislatif untuk mendorong transformasi digital dalam sektor pariwisata.

Transformasi digital sendiri adalah salah satu dari lima program prioritas Kemenpar, bersama dengan gerakan wisata bersih, pengembangan event internasional, desa wisata, dan pariwisata naik kelas.

Baca Juga :  Rico Waas: Usaha Boga  Berdampak pada Pariwisata dan Ketahanan Pangan

Melalui kanal-kanal seperti Instagram, YouTube, TikTok, dan website resmi, Kemenpar telah memproduksi konten-konten berkualitas untuk menarik minat wisatawan mancanegara dan domestik.

Namun, Grace mengajak para pelaku wisata lokal untuk ikut serta mengisi ruang digital tersebut dengan konten pariwisata Danau Toba. Ia bahkan mendorong agar setiap konten bisa ditandai ke akun media sosial resmi Kemenpar agar lebih luas menjangkau audiens.

Anggota DPR RI Komisi VII, Bane Raja Manalu, menambahkan bahwa promosi digital sangat penting untuk mengubah citra Parapat yang selama ini kerap dinilai negatif. Ia mengajak para pelaku usaha dari penyedia jasa speed boat, pemilik homestay, hingga pedagang kuliner dan suvenir untuk bersama-sama menyampaikan pesan positif tentang potensi wisata kawasan ini.

Baca Juga :  Bupati Langkat Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Siapkan 6 Titik Lokasi SPPG

“Promosi pariwisata melalui media digital berfungsi untuk menyampaikan pesan yang baik tentang pariwisata sehingga dapat memberikan kepercayaan kepada netizen dan yakin mau berkunjung ke Danau Toba,” ucap Bane.

Dukungan juga datang dari Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Simalungun, M. Fikri Damanik, yang menyebut bahwa pelatihan ini merupakan langkah penting dalam menjawab perubahan kebutuhan wisatawan yang semakin akrab dengan dunia digital.

Menurutnya, inilah saatnya pelaku wisata di Danau Toba khususnya Parapat beradaptasi dan tampil lebih aktif dan positif di dunia maya.

Pelatihan ditutup dengan sesi pemyajian teknik pembuatan konten digital yang terukur, berkualitas, dan berdampak positif, serta penyerahan cenderamata kepada narasumber. (Feri)

-->