Diduga Otak Pelaku Penganiayaan, Faisal Rizky Minta Polisi Tangkap Bos Tambang Ilegal Sihaiyo 5 ‘AZ’

sentralberita | Madina ~ Faisal Rizky,salah satu korban pengeroyokkan yang terjadi di pertambangan Ilegal Sihaiyo 5, Kecamatan Siabu, beberapa hari lalu meyakini bahwa peristiwa tersebut adalah atas perintah bos tambang ilegal berinisial AZ.

Peristiwa pengeroyokan dalam lubang tambang haram di bukit Siaiyo 5 tersebut sempat viral di media sosial beberapa hari terakhir ini.

” Saya meyakini terjadinya pengeroyokan terhadap kami atas perintah si AZ yang merupakan bos tambang ilegal di bukit Siaiyo 5 “, ucap Faisal Rizky didampingi korban lainnya, kepada wartawan, Rabu (12/3/2025).

Menurut penuturan Faisal Rizki, dirinya beserta dua orang rekannya pada saat kepergok dengan orangnya AZ di lubang pelaku awalnya diminta untuk naik ke atas dengan baik – baik, selanjutnya mereka diminta oleh untuk meminta maaf kepada AZ melalui telpon.

Saat naik keatas, puluhan orang sudah berdiri di depan lubang.Selanjutnya pelaku menelepon sang Toke inisial ” A Z” dan kami di suruh untuk minta maaf kepada,dan saat itu bilang mau gimana lagi sudah terjadi, namun nyatanya kami dikeroyok setelah itu.

Baca Juga :  50 Guru dan Kasek di Madina Terima Sertifikat Dari Dirjen Guru dan Pendidikan Republik Indonesia.

“Setelah selesai minta maaf melalui telpon, Toke “A Z” dan pelaku kembali berbicara di telpon,usai bertelponlah kami di keroyok seperti yang ada di vidio viral tuh.”tegasnya.

Masih kata Faisal Riski, dirinya dan dua orang temannya tidak tau pasti apa yang di bicarakan pelaku dengan “A Z”, usai berbicara di telpon para pelaku mengeroyok mereka.

“Mungkin juga bisa di suruh Toke tuh untuk memukuli kami, kami yakin percakapan mereka itu adalah bentuk perintah . Yang jelas, usai berbicara ditelponlah kami di keroyok.”bebernya.

Pelaku juga mengungkapkan tentang banyaknya aktifitas pertambangan ilegal di Sihaiyo 5 yang mayoritas di kuasai suku dari luar Mandailing Natal.

“Ada sekitar Seratusan lubang di Sihaiyo Lima,Tokenya suku Nias semua,hanya dua lubang yang putra Daerah.”ungkapnya.

Baca Juga :  Susun Surat Dakwaan,7 Terdakwa Tambang Kotanopan Akan Diadili Di PN Madina

Faisal Riski berharap kepada pihak kepolisian agar para pelaku segera di tangkap, agar tidak menjadi presiden buruk dalam penegakan hukum di kabupaten Mandailing Natal.

“Janganlah karena kami tidak punya duit, terus laporan kami di ulur-ulur untuk mengungkap dan menangkap pelaku pengeroyokan dan Tokenya.”pungkas Faisal.

Sebelumnya kasus ini telah dilaporkan Korban Ke Polres Madina pada tanggal 07/03/2025. Dengan Laporan Polisi Nomor : LP/B/96/lll/2025/SKPT/Polres Mandailing Natal/Polda Sumatera Utara.

Laporan itu juga dibenarkan Oleh KBO Reskrim Polres Madina Iptu Bagus Seto, SH.

“Laporan kasus telah kita terima dan dalam proses.”ujar Bagus Seto yang juga menjabat sebagai Kasi Humas Via Pesan Singkat Kepada Jurnalis, pada Selasa(11/03/2025).( FS)

-->