Rehab Kantor Baznas Labura Diduga Gunakan Dana Umat
sentralberita | Labura ~ Rehab gedung Kantor Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) yang dilakukan pasca berakhirnya masa periodisasi pengurus di akhir tahun 2024, kini menjadi sorotan.
Tidak hanya waktu pekerjaan rehab saja yang menjadi permasalahan, melainkan anggaran yang patut diduga menggunakan dana umat (hasil kumpulan zakat, sedekah, hibah dan infaq-red) itu turut dicurigai terjadi penyalahgunaan.
Hal itu disampaikan Ketua LSM Kemilau Cahaya Bangsa Indonesia (KCBI) Kabupaten Labuhanbatu Utara, M. Nur Sipahutar saat dihubungi wartawan via telepon seluler, Jum’at 17 Januari 2025.
“Selain waktu pekerjaan rehab yang terkesan sudah menyalahi prosedur karena dilakukan setelah berakhirnya masa jabatan, anggaran yang digunakan dengan dana umat ini juga patut dicurigai sudah disalahgunakan,” kata M. Nur Sipahutar.
M. Nur Sipahutar yang kerap disapa Ucok ini pun menjelaskan, sumber keuangan Baznas Labura itu hanya ada dua, selain hibah dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab), ada lagi dana umat yang merupakan hasil kumpulan zakat, sedekah, hibah dan infaq pegawai negeri dan masyarakat.
“Kalau dana hibah Pemkab, itu hanya mencukupi membayar gaji pengurus di Baznas, namun untuk seluruh kegiatan Baznas seharusnya menggunakan dana umat. Maka dari itu, untuk rehab kantor Baznas ini diduga kuat menggunakan dana umat,” ungkapnya.
Begitupun, lanjut dia, dana umat seperti zakat itu jelas diperuntukkan kepada orang yang mustahak yang terdiri dari 8 golongan, selain itu juga dapat digunakan untuk memberi bantuan kepada rumah ibadah dan orang-orang yang mengalami bencana, bukan merehab kantor yang dijadikan prioritas.
Bahkan, tambahnya, setelah berakhirnya masa jabatan pengurus Baznas, dana yang ada disana (Baznas) seharusnya tidak bisa dikelola oleh pengurus tersebut. “Ini jelas mencurigakan, mengapa bisa mantan Ketua dan Bendahara masih bisa mengelola dana Baznas. Saya duga ada permainan disini,” beber Ucok.
Untuk itu, dia meminta, Inspektorat Kabupaten Labura harus segera memeriksa pengelolaan anggaran Baznas, jangan sampai dana yang diperuntukkan untuk orang yang berhak malah disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. (SB/FRD)