Didasarkan Pengalamannya Pimpin Sumut, Edy Rahmayadi Optimis Raih Kemenangan
sentralberita|Medan~Pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala nomor urut 02 bersilaturahmi dengan wartawan di salah satu rumah makan di Medan, Sabtu (23/11) malam.
Acara temu ramah itu dimulai pukul 20.00 WIB, usai sholat Isya dihadiri calon Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara, Hasan Basri Sagala, Ketua Tim Kuasa Hukum Paslon 02, tokoh politik, tokoh agama, tim pemenangan, wartawan baik cetak, elektronik maupun online.
Silaturahmi ini, katanya, tidak hanya menjadi ajang pertemuan antara paslon dengan wartawan, tetapi juga mempertegas komitmen bersama untuk menjaga integritas demokrasi di Sumatera Utara.
Selanjutnya Edy Rahmayadi menyampaikan, keyakinannya untuk meraih kemenangan dalam Pilgubsu mendatang. Keyakinan ini didasarkan pada pengalamannya memimpin Sumatera Utara selama lima tahun terakhir serta dukungan yang terus mengalir dari berbagai elemen masyarakat.
Pada bagian lain Pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala nomor urut 02 ini mengatakan, kecurangan dalam menegakan berdemokrasi pada Pemilihan Umum (Pemilu) kepala daerah di Indonesia maupun di negara lain tidak tertutup kemungkinan pasti ada.
“Pasti ada kecurangan dan bukan di Indonesia saja, di negara manapun pasti ada hal-hal tersebut. Cuma yang tidak bisa telorer yakni kecurangan bersifat Terstruktur, Sistematis dan Masif (TSM),” kata Edy Rahmayadi.
Ketika ditanya tentang keyakinannya terhadap pelaksanaan Pilgubsu yang adil dan bebas dari kecurangan, Edy Rahmayadi dengan tegas menjawab bahwa ia optimis.
Selanjutnya, Edy Rahmayadi menegaskan, peran penting wartawan dalam menjaga demokrasi yang sehat dan objektif. Menurutnya, wartawan memiliki tanggung jawab strategis dalam memberikan pencerdasan kepada masyarakat, khususnya dalam konteks Pilgubsu.
“Masyarakat Sumut pada dasarnya paham siapa yang sebenarnya pantas menjadi gubernur ke depan. Namun, wartawan punya peran sentral dan strategis untuk membantu mereka menentukan pilihan secara objektif dan rasional. Wartawan bukan sekadar pelapor, tetapi juga harus mampu menyajikan analisis yang mendalam agar demokrasi berjalan jujur, adil, dan bermartabat,” tegas Edy.
Edy juga menekankan bahwa perjalanan politiknya selama ini tidak bisa dilepaskan dari kontribusi media. “Saya jadi gubernur bukan karena wartawan, tetapi saya tidak bisa menjadi gubernur tanpa wartawan,” ungkapnya, disambut tepuk tangan para jurnalis.
Dia juga mengharapkan peran media bukan hanya sekedar menulis akan tetapi mengawal demokrasi terbebas dari kecurangan TSM. “Kemungkinan dengan adanya pengawalan dari para jurnalis yang merupakan pilar keempat, maka pelaku-pelaku kecurangan akan berpikir dua kali untuk melakukan tindakan yang tidak terpuji tersebut,” katanya.
“Kalau saya tidak yakin Pilgubsu berlangsung adil, saya tidak akan maju. Jika ada indikasi kecurangan, itu tugas kita semua untuk menghempangnya. Wartawan harus berada di garda depan mengawal demokrasi ini,” ujar Edy.(SB/Husni Lubis)