Pelaksanaan PSR Diduga Bermasalah DPW FKP2N Surati Dinas Pertanian Labura

sentralberita| Labura ~ Program strategis pemerintah berupa Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang diterima oleh beberapa Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) tahun 2023 terindikasi bermasalah.

Akibatnya, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Forum Komunikasi Peduli Pelayanan Nasional (FKP2N), Tono Tambunan, SE menyurati Dinas Pertanian setempat guna mendapatkan konfirmasi terkait indikasi penyalahgunaan program PSR tersebut.

Hal itu diketahui wartawan berdasarkan salinan surat yang diterima bernomor 002/DPW-FKP2N/SU/VI/2024 tertanggal 10 Juni 2024.

Dalam surat tersebut dipaparkan, beberapa masalah yang mengindikasikan adanya penyalahgunaan dana PSR oleh Ketua Gapoktan selaku penerima program, diantaranya : terdapat beberapa areal PSR yang tidak sesuai peruntukan, bibit tanaman yang hingga kini tidak kunjung selesai ditanami dan indikasi pengelolaan dana PSR tidak transparan.

Baca Juga :  Wakil Ketua DPRD Labura Terkejut Underpass Masuk Wilayah Asahan

Menurut pengakuan Ketua DPW FKP2N, Tono Tambunan, SE saat ditemui wartawan, beberapa waktu lalu, mengatakan dari beberapa indikator penyebab bermasalahnya pelaksanaan program PSR tidak lepas dari peran Dinas Pertanian Kabupaten Labura sebagai pengawas/monitoring program di daerah.

Sehingga, lanjut dia, cukup pantas DPW FKP2N menyurati Dinas Pertanian Labura untuk mempertanyakan beberapa kejanggalan-kejanggalan yang terjadi di lapangan sesuai hasil investigasi mereka.

“Sebenarnya ada yang lebih menarik dibalik pelaksanaan program PSR yang diterima beberapa Gapoktan Labura ini. Salah satunya, tidak transparannya penyaluran anggaran PSR tersebut kepada Gapoktan sebagai penerima dana. Terkesan ada oknum yang mengkoordinir anggaran-anggaran PSR Gapoktan tersebut. Inilah yang membuat DPW FKP2N tertarik untuk mengusut persoalan ini,” ungkap Tono sambil tersenyum tipis.

Baca Juga :  Cipayung Plus Sumut Apresiasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan : Pemimpin yang Akseleratif dan Inklusif

Ketika Kepala Dinas Pertanian Labura, Drh. Sudarija dikonfirmasi wartawan melalui pesan WhatsApp, beberapa waktu lalu, terkesan enggan menjawab konfirmasi melalui pesan. Dia meminta waktu untuk ketemu langsung terkait persoalan tersebut dengan alasan dirinya sedang berada di Medan.

“Saya masih di Medan. Akan saya jawab setelah sudah di Labura. Ya, bagus dijawab langsung,” jawab Sudarija melalui pesan singkat. (SB/FRD)

-->