Pemandu Ekowisata Simalungun Dibekali Teknik Jelang Sertifikasi Kompetensi
sentralberita | Parapat ~ Persiapan sertifikasi Pemandu Ekowisata, Pemkab Simalungun melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Ekonomi Kreatif membekali 40 peserta yang berasal dari Desa Wisata Harangan Girsang, Sait Buttu Saribu, Bangun Dolok, Monkey Forest, BPSI LHK Aeknauli dengan Bimbingan dan Teknis (Bimtek) teknik kepemanduan dan teknik persiapan sertifikasi di Atsari Hotel, Senin (6/5/2024).
Kabid Pengembangan Produk Pariwisata Disbudparekraf Dian Pratiwi mengungkapkan bahwa kegiatan ini dilakukan selama 2 hari (6-7 Mei 2024) namun diawali dengan Bimtek pada hari pertama menjelang sertifikasi.
Tujuan Bimtek adalah mengingatkan dan menguatkan kembali SDM para Pemandu Ekowisata dari Desa Wisata, baik yang baru dan mau di kembangkan serta yang sedang berkembang.
“Para peserta pelaku wisata dari objek wisata khususnya pemandu ekowisata, sangat membutuhkan pelatihan menuju ujian kompetensi sebelum sertifikasi, walaupun mereka sebelumnya telah mengikuti pelatihan pemandu eko wisata yang digelar tahun 2023 dari DAK Non Fisik Kemenparekraf sehingga kami rasa perlu meneruskan kegiatan itu kepada peserta agar disertifikasi demi mengetahui tingkat kemampuan dan kompetensi para peserta,” tutur Dian.
Sedangkan Kus Endro selaku Ketua HPI Sumut yang menjadi pengarah Bimtek bagi peserta menjelaskan kegiatan itu merupakan pengembangan SDM (upskilling) peserta sebelum melakukan tahapan sertifikasi.
“Kita selalu mengawali sertifikasi dengan up skilling SDM termasuk mengingatkan singkat bagaimana teknik pemandu ekowisata, dan persiapan menuju tahapan sertifikasi,” ujar Kus Endro.
Menurutnya menjadi Pemandu Ekowisata lebih rumit dari pemandu lokal biasa, karena skill pemandu ekowisata harus spesifik dan harus bisa menjaga kesinambungan dan kelestarian alam objek wisata yang dijaganya.
“Selain bisa cerita story telling, pemandu ekowisata harus bisa menjaga kesinambungan pelestarian alam dan menciptakan ekonomi kreatif di Desa atau objek wisata,” urai Kus Endro.
Kus Endro juga berharap kepada 40 peserta yang akan disertifikasi agar bisa menunjukkan kebolehannya dan kemampuan kompetensinya di depan asesor saat dilakukan tes kepemanduan sebagai syarat mutlak memiliki sertifikat kompetensi. (Feri)