Geber Sepeda Motor Saat Pawai, Menghilangkan Marwah dan Makna Natal

sentralberita | Parapat ~ Menyambut Natal memiliki tradisi dan keunikan tersendiri di Kota Wisata Parapat. Tidak hanya Komunitas, Lembaga, Instansi dan Gereja yang merayakan Natal, namun komunitas Sarikkat Lingkungan turut membuat perayaan Natal dengan mengadakan Natal Lingkungan seperti halnya Ibadah Natal pada umumnya.

Perayaan Natal Lingkungan merupakan tradisi turun temurun di masyarakat Parapat. Setelah dibentuk Panitia Natal, biasanya disepakati waktu perayaan Natal dan Ibadahnya. Selain tata liturgi ibadah dipersiapkan tak luput seremonial makan bersama dilakukan sebelum Ibadah dan dilanjutkan dengan pawai Natal.

Saat pawai Natal, para warga dari Lingkungan yang hendak mengadakan ibadah Natal berkeliling sepanjang jalan di Kota Parapat dengan arak arakan sepeda motor, Mobil yang dihias dengan ornamen Natal serta di isi oleh bocah dan putra putri berlakon Malaikat dengan pernak pernik Natal.

Tak kala beberapa hal yang mengundang perhatian masyarakat pengguna jalan dan warga yang melihat pawai yaitu rombongan pawai yang menggunakan sepeda motor berknalpot brong yang mengganggu telinga dan kenyamanan pengguna jalan.

Baca Juga :  Pengendara Sepeda Motor Miliki Sabu Terjaring KRYD Polres Tj.Balai

Memang menurut H. Manurung (49) warga Parapat mengatakan tujuan pawai ini sebagai cara pemberitahuan dan informasi bagi khalayak bahwa lingkungan tersebut mengadakan Natal.

“Natal lingkungan dan Pawai ini sudah tradisi dari dulu dan masih kita lestarikan hingga sekarang, untuk memberitahukan kepada masyarakat sekitar sekaligus mengajak mereka hadir pada acara Natal yang diadakan di lingkungan tersebut,” ucap Manurung, Kamis (28/12/2023).

Namun peserta pawai Natal dalam perjalanan berkeliling kota Parapat, sering kali menciptakan suara bising dari knalpot brong yang digunakan sehingga mengundang gerutu warga.

Kemunculan gerutu dan omelan warga itu akhirnya menghilangkan marwah dan makna Natal yang sebenarnya, “Damai dan Sukacita”.

Menyinggung suara bising dari Knalpot brong yang diciptakan peserta pawai Natal Kapolsek Parapat AKP Jonni Silalahi SH mengatakan penggunaan knalpot brong yang berisik saat pawai Natal menghilangkan marwah dan makna Natal yang sesungguh.

Baca Juga :  Bupati Simalungun Terima Kunjungan Kepala Subdirektorat Perencanaan Pendanaan BNPB Pusat

Selain itu menurut Jonni bahwa aturan lalulintas untuk knalpot brong sudah dilarang dan tidak diperbolehkan digunakan oleh pengendara sepeda motor.

“Sudah berulang kali Polsek Parapat menyampaikan himbauan agar pada saat pawai Natal tidak digunakan knalpot brong demi menjaga ketentraman dan kenyamanan masyarakat dan tamu yang berkunjung ke Parapat,” ujar Kapolsek Jonni.

Dia juga kembali mengingatkan kepada peserta pawai agar tidak menggunakan knalpot brong.

“Kita minta agar panitia Natal lingkungan, menyeleksi kendaraan bermotor yang akan ikut pawai agar selama perjalan, tercipta kedamaian Natal di hati kita semua, tanpa ada kebisingan dan geber knalpot brong peserta pawai,” harap Silalahi.

Namun dikatakan Jonni, jika himbauan tidak di indahkan dan tidak ada perubahan maka Kepolisian akan mengambil tindakan tegas bagi peserta pawai yang menggunakan knalpot brong. (Feri)

-->