Nilai Aset Investor Medan Capai Rp24,9 Triliun 

Kepala Unit Edukasi Layanan Jasa KSEI Ruth Yendra Indriyatmi pada sosialisasi di Kantor Perwakilan PT BEI Sumut Jalan H Juanda Medan Rabu (1/11).

sentralberita  | Medan ~  PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bekerja sama dengan
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Indonesia SIPF (SIPF) menyelenggarakan sosialisasi dan edukasi di kota Medan Rabu (1/11).

Sosialisasi yang digelar di Kantor Perwakilan PT BEI Sumut di Jalan H Juanda Medan itu diikuti wartawan media cetak dan online Kota Medan dengan narasumber Kepala Unit Edukasi Layanan Jasa KSEI Ruth Yendra Indriyatmi, Direktur Indonesia SIPF Mariska Aritany Azis dan Kepala Perwakilan PT BEI Sumut Muhammad Pintor Nasution.

Pada kegiatan tersebut, KSEI memaparkan tentang pertumbuhan investor pasar modal, termasuk nilai aset investor provinsi Sumatera Utara yang mencapai Rp 24,9 triliun.

Kepala Unit Edukasi Layanan Jasa KSEI Ruth Yendra Indriyatmi menyampaikan pertumbuhan investor muda di
Indonesia masih cukup signifikan dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2018, jumlah investor 30 tahun ke
bawah berada di kisaran 39 persen. Jumlah tersebut meningkat menjadi 60 persen pada tahun 2023. “Seiring dengan semakin meningkatnya antusiasme anak muda untuk berinvestasi di pasar modal,” ungkap Ruth.

Sejalan dengan meningkatnya minat anak muda untuk menjadi investor pasar modal, maka sosialisasi dan edukasi kepada mahasiswa menjadi salah satu fokus utama KSEI.

Baca Juga :  JNE Sambut Natal 2024 dengan Melesat Antar Kebahagiaan yang Penuh Cinta dan Kasih

Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan literasi tentang pasar modal. Minat dan partisipasi mahasiswa untuk mulai berinvestasi dapat menjadi fondasi kokoh untuk perkembangan dan ketahanan pasar modal Indonesia.

Ruth menambahkan, anak muda semakin cerdas dalam menentukan pilihan investasinya, termasuk investasi di pasar modal. Sektor industri yang sahamnya banyak dimiliki anak muda rata-rata memiliki
kapitalisasi yang cukup besar, sehingga faktor fundamental menjadi pertimbangan anak muda dalam menentukan saham pilihan.

Kondisi ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pasar modal Indonesia, khususnya regulator dalam hal menyediakan sarana dan infrastruktur yang memadai, karena milenial dan gen z sangat identik dengan perkembangan teknologi dan era digital.

Dengan demikian, layanan pasar modal mulai dari pembukaan rekening, proses transaksi hingga penyelesaiannya harus dapat dilakukan secara mudah dan transparan.

Ruth menyampaikan, KSEI bersama dengan berbagai pihak melakukan program peningkatan literasi pasar modal melalui kerja sama dengan perguruan tinggi. “Hal ini cukup efektif karena berhasil mengajak mahasiswa sebagai investor muda untuk mulai berinvestasi di pasar modal,” kata Ruth.

Ia menjelaskan per 20 Oktober 2023, nilai
investasi investor muda berusia 30 tahun ke bawah dan 31—40 tahun sudah mencapai Rp160,76 triliun.

Baca Juga :  Untuk Meningkatkan Keterampilan dan Menjaga K3,  340 Operator SPBU Pertamina Ikuti Pelatihan HSSE 

“KSEI berharap dalam jangka waktu lima hingga sepuluh tahun ke depan, mereka akan menjadi investor pasar modal yang berkualitas dan paham berinvestasi, sehingga mampu mendukung ketahanan pasar
modal Indonesia,” kata Ruth.

Medan memiliki potensi cukup besar yang ditunjukkan dengan angka pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara yang baik.

Berdasarkan data KSEI per 20 Oktober 2023, jumlah investor pasar modal di Provinsi Sumatera Utama menempati urutan ke-6 jumlah investor dari 34 provinsi di Indonesia.
Jumlah investor pasar modal di Medan sebanyak 204.656 ribu dengan nilai aset sebesar Rp24,9 triliun.

Dari sisi pendidikan, investor di Medan didominasi 54,84 persen lulusan SMU ke bawah, disusul dengan Sarjana yang
mencapai 34,34 persen.

Hingga 20 Oktober 2023, jumlah investor di pasar modal Indonesia mencapai 11,8 juta investor, yang mencakup investor pemilik saham, obligasi, dan reksa dana.

Jumlah investor pasar modal yang berusia di
bawah 30 tahun tercatat sebanyak 56,78 persen dan 30-40 tahun sebanyak 23,40 persen. Sehingga total investor berusia muda telah mencapai 80,18 persen dengan nilai asset sebesar Rp160 triliun.

Secara demografi komposisi investor pasar modal individu didominasi 62,38 persen.(wie)

-->