Oknum Ibu Bhayangkari Polres Langkat Diduga Otaki Pengelapan Mobil Guru SD
sentralberita I Langkat – Istri salah seorang oknum Polri yang bertugas di Polres Langkat diduga menjadi otak pelaku pengelapan mobil Avanza milik Sri Hartati Ningsih SP.d.
Ibu Bhayangkari berinisial Pur yang juga menjabat sebagai kepala sekolah dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Stabat tersebut, adalah orang yang paling bertanggung jawab atas raibnya mobilku.” ujar Sri Hartati Ningsih kepada wartawan, Senin (30/10) menceritakan hal pengalaman buruknya.
Lanjut Sri, kalau bukan karena Pur yang datang kepadanya, tidak mungkin mobil miliknya tersebut diberikan. Cerita Sri, peristiwa hilangnya mobil tersebut berawal dari kedatangan Pur yang dianggap Sri sebagai teman baiknya.
Lebih jauh Sri mengatakan, semua berawal dari pembelian satu unit mobil Toyota Avanza BK 1185 PF dari Hartono warga Kecamatan Secanggang seharga Rp.85 juta.
Mobil tersebut dibeli oleh Sri sekitar bulan Januari 2021 lalu. Saat membeli mobil tersebut, Sri meminta untuk membalikkan namakan kepemilikan mobil kepada Hartono.
Sebulan mengurus adminitrasi BBN (Bea Balik Nama) akhirnya kepemilikan telah berganti nama menjadi nama Sri Hartati di STNK dan BPKB. Sialnya Sri belum sempat mengambil BPKB mobil yang ada ditangan Hartono.
Karena kesibukan dan lain hal, sampailah BPKP mobil ditangan Hartono selama sembilan bulan lebih, dan disinilah semuanya bermula.
Ternyata secara diam-diam, Hartono meleasingkan BPKB mobil Sri. Hal tersebut diketahui Sri saat dirinya dihubungi pihak Leasing.
Waktu itu, Leasing mengatakan Sri telah membuat pinjaman uang dengan jaminan BPKB mobil. Oleh pihak leasing, Sri dikatakan telah menunggak pembayaran selama 6 bulan.
Untuk itu, pihak leasing berencana menarik mobil Sri. Karena merasa tidak pernah membuat pinjaman, Sri mengatakan dirinya tidak mau membayarnya.
Ditengah kepanakin itu, Sri kemudian menghubungi rekannya Pur dan menceritakan masalahnya guna mencari solusi. Dengan enteng, Pur mengatakan akan membantu Sri mengamankan mobil tersebut dirumahnya.
” Udah aman itu, letak saja dirumahku, mana berani mereka pihak (leasing) mengambilnya, ujar Sri mengutip ucapan Pur waktu itu.
Persis ditanggal 30 Desember 2022, sekira pukul 20.00 Wib, Sri yang tinggal di Dusun II Cinta Damai, Desa Pantai Gemi, Kec.Stabat Kab Langkat didatangi Pur.
Pur tak datang sendiri, melainkan bersama dua orang rekannya yakni Anwar (46) warga Jl.Gunung Jaya Wijaya Gg.Gotong Royong Lingk X, Kec.Binjai Estate Kec.Binjai Selatan Kodya Binjai.
Selain itu ada juga Fil istri oknum Polisi yang bertugas di Poldasu. Saat itu Pur mengatakan kepada Sri terpaksa mengajak temannya Anwar dan Fil karena dirinya tidak bisa menyetir mobil.
” Katanya Pur ngak bisa menyetir, makanya dia mengajak kawanya Anwar sama Filda, ketus Sri menegaskan. Selanjutnya, Sri menyerahkan mobil tersebut kepada Pur.
” Waktu itu,orang leasing datang juga kerumah, timpal Sri lagi. Saat Sri menyerahkan mobil tersebut kepada Pur, orang leasing tadi diam saja, padahal katanya mau mengambil mobil.
” Orang leasing datang satu orang, waktu kakak serahkan mobil sama Pur, dia cuma tanya mau dibawa kemana mobilnya, kata Pur mau disewa, udah begitu saja. Kemudian. mobilpun dibawa pergi Pur dan Anwar.
Tak lama kemudian, orang leasingnya pun pergi, “ujar Sri. Selang beberapa minggu kemudian, Sri menghubungi Pur menanyakan mobilnya tersebut. Dengan santai Pur mengatakan kalau mobil ditangan Anwar dan tidak ada masalah.
Selanjutnya Sri meminta Pur untuk mengembalikan mobil karena ia berniat menjemput anaknya yang akan kembali pada tanggal 2 Agustus 2022.
Tapi waktu itu Pur mengatakan kalau mobil direntalkan oleh Anwar. Dan Pur menjanjikan uang rental akan diberikan kepada Sri. Selanjutnya Sri coba menghubungi Anwar menanyakan mobilnya.
Sekali tiga uang, jawaban Anwar sama dengan Pur, yakni mobil sedang dirental orang lain. Kemudian Anwar mengatakan bisa membantu mencari mobil rental buat Sri asal memberikan uang jaminan sebesar Rp.5 juta.
Tak mengira bakalan ditipu, dengan polosnya Sri mengirimkan uang yang diminta Anwar. Sialnya, sejak uang ditransfer mobil yang dijanjikan Anwar tak kunjung datang.
Merasa telah dipermainkan oleh Anwar, Sri kemudian menghubungi Pur. Berulang kali Pur dimintai tolong oleh Sri untuk mengembalikan mobilnya yang dibawa Anwar, tapi Pur terkesan melindungi Anwar.
“Bolak balik saya kerumah Pur, sampek bosan saya, bahkan sangkin geramnya, suami Pur yang tugas di Polres Langkat menyarankan saya buat laporan Polisi saja, makanya saya membuat laporan ke Polsek Stabat.” jelas Sri.
Begitu juga dengan teman Pur yang bernama Filda itu, saya minta tolong juga untuk mencarikan Anwar, jawabannya selalu bilang sabar buk, nanti suami kusuruh mencarikan, diakan Polisi gampang itu, ucapnya.
Tapi setelah berbulan bulan lamanya, keberadaan Anwar tidak diketahui. Dan yang sangat saya sesalkan, Pur yang dititipi amanah mobil saya terkesan cuek saja, bahkan yang bersangkutan tidak pernah memperlihatkan empatinya atas musibah ini.
Makanya setelah dipikir pikir, sayapun menempuh jalur hukum dengan melaporkan Pur kepihak yang berwajib, sebab yang saya kenal hanya Pur waktu itu, dan kepadanya saya menitipkan mobil tersebut.
Tapi belakangan kok jadi Anwar yang ditangkap Polisi bukan Pur, saya maunya yang terlibat ditangkap semua jangan Anwar saja, kayaknya mereka sindikat.” ujar Sri.
Terpisah Kapolres Langkat AKBP Faisal Rahmad Husein Simatupang S.I.K pada wartawan saat dikonpirmasi mengatakan sedang mempelajari kasus penggelapan mobil ini.
” Kita kejar dulu pelakunya, nanti baru ketahuan terlibat atau tidak si Pur itu, saat ini Polisi telah mengamankan Anwar dari kediamannya dan masih mencari barang bukti mobil milik korban yang digadaikan.( SB-Don)