Ikom UINSU Harus Unggul, Jika Tidak Harus Mundur

Dr. Muhammad Alfikri, M.S

sentralberita | Medan ~ Mantan Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sumatera, Dr. Muhammad Alfikri, M.Si mengharapkan agar Prodi Ilmu Komunikasi dapat memperoleh akreditasi unggul untuk pengajuan Borang tahun 2023 ini. Jika ini tidak terealisasi sebaiknya Dekan FIS, Dr. Nursapiah Harahap, MA dan pengelola Prodi Ikom harus mundur dari jabatannya, karena memalukan.


“Selama ini hasil Intrumen Suplemen Konversi (ISK) Akreditasi Ikom tahun 2023 sudah memperoleh nilai Baik Sekali yang ditetapkan oleh Dewan Eksekutif dan Majelis Akreditasi BANPT,”kata Muhammad Alfikri, Jumat (4/8) di Medan sekaitan pergantian pimpinan mulai dekan hingga Sekretaris Prodi di lingkungan UINSU.
Pengelola Prodi harus bekerja ekstra keras, tidak boleh main-main dalam mengurus Prodi, karena sekarang ini persaiangan cukup kompetitif, tambah Alfikri lagi, seraya mengatakan, pimpinan Fakultas dan Prodi tidak sekedar mengejar Remon, tetapi harus menunjukkan kinerja yang baik dan disiplin yang tinggi.
Banyak hal yang harus dilakukan dalam memajukan Fakultas dan Prodi, misalnya dengan membangun kerjasama dengan berbagai pihak yang dapat memberi manfaat bagi mahasiswa Ikom, baik manyangkut beasiswa dan keilmuan mahasiswa yang dapat diterima pasar kerja.
“Jangan mengelola Fakultas Ilmu Sosial ini seperti mengelola pesantren tradisionil, hanya berkutat di dalam kampus tanpa melihat perkembangan dunia luar kampus,”ujar Alfikri lagi.
Dia menambahkan, Prodi ikom sangat dekat dengan dunia digital, karena itu Prodi Ikom membutuhkan banyak Laboratorium untuk dapat memberi pengetahuan yang baik bagi lulusan Ikom.
Lulusan Prodi Ikom tidak boleh disamakan dengan lulusan KPI atau jurusan agama yang ada di lingkungan UIN SU. Ini tentu sangat berbeda jauh, ucap anak mantan Rektor IAIN Prof. Dr. H A Ya’kub Matondang, MA itu.
Dia juga mengingatkan, agar dalam penyusunan Borang Akreditasi Ikom mendatang tidak menyuguhkan data-data fiktif, tidak boleh merugikan dosen sendiri, dan apalagi merugikan mahasiswa.”Bekerja dengan penuh kejujuran itu lebih baik, ketimbang bohong-bohongan mengarang,”cetus Alfikri.

Baca Juga :  Empat Siswa MAN 2 Deli Serdang Terima Full Scholarship di Tiongkok
-->