Ustad Dr. Sori Monang, Syukurilah Nikmat Allah

sentralberita|Medan~Ustazd Dr. H Sori Monang, MTh menyatakan bahwa bangsa Indonesia harus menyukuri karena tinggal di negeri ini, karena Indonesia adalah negara yang iklimnya cukup bersahabat dibanding negara lain yang memiliki musim panas dan musim dingin, sehingga mereka memerlukan biaya besar untuk bisa bertahan hidup.
Sementara Indonesia tidak mengenal musim seperti di negara lain. Karena itu dia mengajak umat Islam untuk senantiasa menyukuri nikmat yang diperoleh dari Allah Swt.
Demikian pesan khutbah Jumat yang disampaikan Dr. H Sori Moang, MTh di hadapan ratusan jamaah Masjid Jamik, kampus Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, kemaren (5/5) Jalan SM Raja Medan.
Pada bagian lain diterangkannya, Kita harus selalu bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’alla yang telah memberikan berbagai kenikmatan seperti nikmat hidup, nikmat iman, sehat, dan lain sebagainya sehingga kita bisa menjalankan aktivitas dengan berbagai kemudahan apalagi seperti pada masa serba canggih sekarang ini.
Bahkan jika coba untuk menghitung nikmat yang telah Allah Subhanahu wa Ta’alla berikan niscaya kita akan sangat bersyukur bahkan wajib bersyukur dan sangat tidak pantas mendustakan nikmat yang telah Allah subhanahu wa ta’alla berikan kepada kita.
“Apa sih syukur itu? Arti kata syukur secara umum adalah berterima kasih kepada yang telah memberikan sesuatu kepada kita. Menurut istilah syara’, syukur adalah pengakuan terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah subhanahu wa ta’alla dengan disertai ketundukan kepada-Nya dan mempergunakan nikmat tersebut sesuai dengan kehendak Allah,” ucapnya.
Kita bahkan tidak bisa memilih dilahirkan di mana, dengan orang tua siapa, dan dalam keadaan seperti apa. Kita telah dilahirkan dalam keadaan yang serba baik serba berkecukupan, Alhamdulillah dilahirkan pada keluarga yang beriman, dan dilahirkan di bumi Indonesia yang subur makmur dan alamnya yang indah memesona.
Allah Subhanahu wa Ta’alla berfirman dalam Al-Qur’an Surat Ibrahim ayat ke-7:Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
Bersyukur tidaklah mudah untuk dilakukan. Memang lebih mudah bicara, apalagi hidup di dunia sekarang ini banyak tuntutan, gaya hidup yang sosialita. Jika kita mudah terpengaruh oleh gaya hidup yang tidak bisa kita penuhi dengan pemasukan kita atau jauh dari jangkauan kita, maka kita tidak akan pernah bisa merasa cukup dengan apa yang kita miliki saat ini. Kita hanya akan mengeluh karena kekurangan dan tidak akan bisa bersyukur, ucapnya
Dikataknnya, bersyukur bukan berarti menyerah dengan keadaan kita sekarang ini. Syukur tidaklah kemudian diartikan menganggap memang sudah takdirnya sehingga kita malas untuk berusaha meraih keinginan atau cita-cita. Jadi dengan rasa syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’alla kita tetap berusaha memperbaiki hidup kita untuk menjadi lebih baik dari sekarang.
“Marilah kita bersama berusaha menjadi Muslim yang mampu menghidupi diri sendiri dan keluarga kita, dan berusaha membantu sesama Muslim. Jadi janganlah sampai kita hidup di dunia ini hanya untuk mengejar dunia saja, seperti pepatah kejarlah akhiratmu maka dunia akan kau dapat, jadi harus berjalan berdampingan.
Kita harus mulai menyadari bahwa dunia ini hanyalah suatu perjalanan panjang menuju hidup yang kekal abadi, perjalanan panjang yang akan membawa kita kepada kehidupan yang lebih panjang sangat panjang yang harus kita pertanggungjawabkan semua yang telah kita lakukan didunia ini,”ucapnya.(Rasyid)