Rebalancing Portfolio, Strategi Kembali Investasi Saham Usai Lebaran
sentralberita | Medan ~ Libur hari raya usai, saatnya berinvestasi kembali. Salah satu strategi untuk memulai kembali beraktivitas transaksi dengan melakukan rebalancing portfolio.
Nah mari kita belajar mengenai rebalancing portfolio. Apa itu rebalancing portfolio? Istilah ini merupakan strategi menyesuaikan kembali alokasi portofolio sesuai tujuan investasi para investor.
Saat mulai investasi, kamu harus memiliki tujuan yang ingin dicapai, berapa lama jangka waktu perencanaan investasi, hingga berapa hasil, atau target investasi,” kata Muhammad Pintor Nasution, Kepala Kantor Perwakilan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumatera Utara Jumat (5/5).
Ketika berinvestasi di saham, reksa dana, atau produk-produk investasi lain, seringkali aset yang dimiliki seorang investor mempunyai pertumbuhan yang berbeda-beda. Kondisi ini dapat menyebabkan komposisi aset-aset penyusun portofolio jadi berubah, sehingga tidak sesuai dengan yang apa yang awalnya diharapkan. Itulah kenapa secara berkala kita perlu melakukan rebalancing portfolio.
Dalam melakukan rebalancing portfolio, setiap investor disarankan untuk berkonsultasi dengan Manajer Investasi (MI) atau analis perusahaan sekuritas. Pada dasarnya, rebalancing merupakan tindakan mengembalikan komposisi portofolio ke komposisi dasar sebagaimana ditetapkan pada awalnya.
“Rebalancing perlu kamu lakukan, karena seiring berjalannya waktu sebagian dari investasi mungkin tidak sejalan dengan tujuan investasi kita,” ujarnya..
Dengan melakukan rebalancing, setiap investor bisa memastikan bahwa portofolio investasi tidak selalu fokus pada kategori aset tertentu dan imbal hasil portofolio secara keseluruhan dapat tercapai pada tingkat risiko yang paling sesuai.(wie)