Mathla’ul Anwar Kota Medan Apresiasi Walikota Tentang Larangan Pamer Kemewahan bagi ASN

sentralberita|Medan~ Pengurus Daerah Mathla’ul Anwar Kota Medan mengapresiasi langkah Wali Kota yang mengeluarkan surat edaran no. 800.1.6.2/575. SE tersebut berisi larangan para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Medan untuk memamerkan gaya hidup mewah, baik dalam kesehariannya maupun di media sosial.
Sekretaris PD MA Kota Medan, Islahuddin Panggabean menjelaskan dalam Islam dianjurkan hidup sederhana dilarang bermewah-mewahan. Apalagi pada kelompok elite atau tingkat atas di suatu masyarakat.
‘Kemewahan kelompok Elite dicela dalam kitab suci diantaranya dalam di Quran Surah Al Isra ayat 16,” ujarnya.
Ia melanjutkan bahwa di dalam ayat itu dijelaskan kehancuran masyarakat kota atau bangsa dan runtuhnya sebuah sistem kehidupan sangat terkait dengan perilaku manusia di dalamnya. Jika perilaku masyarakat itu benar, lurus, serta mengikuti ajaran agama, maka masyarakat itu akan terjaga dari kehancuran.
Sebaliknya, jika masyarakat lebih condong kepada keburukan, cenderung hedonis, bermewah-mewahan dan menjauhi ajaran agama, kehancurannya tinggal menunggu waktu.
Sunnatullah itu sejatinya berlaku bagi masyarakat apapun, dimana pun dan kapan pun.
“Penanda bakal hancurnya suatu masyarakat adalah apabila telah banyak orang-orang mutraf yakni orang-orang lupa daratan dan bermewah-mewah ditambah tiada yang mengingatkan hingga kebejatan itu pun merajalela di tengah masyarakat,” ujarnya, Sabtu (6/5/2023).
Aparatur Sipil Negara merupakan salah satu profesi ‘tinggi’ di mata masyarakat walaupun sejatinya merekalah pelayan masyarakat. Semenjak dulu hingga sekarang banyak orang tua yang ingin anaknya jadi pegawai negeri walaupun sebenarnya gaji mereka berasal dari uang rakyat.
“Bermewah-mewah apalagi sampai mempertontonkanya bukan merupakan etika baik bahkan bisa melukai hati masyarakat,” ujar pengurus DPD KNPI Kota Medan itu.
Oleh karena itu, langkah Walikota perlu diapresiasi sangat tinggi.
“Sebenarnya tidak hanya tataran ASN yang diharapkan menampilkan kesederhanaan hidup tetapi juga pejabat publik lain seperti anggota legislatif maupun tokoh masyarakat,” ujar pengurus Forum Dai dan Ustadz Muda Sumatera Utara ini.
Sebelumnya diketahui, Bobby Nasution menerbitkan Edaran berjudul “Penerapan Pola Hidup Sederhana bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkup Pemerintahan Kota Medan.”
Ada empat poin diminta Bobby yang harus dilakukan oleh ASN di Pemkot Medan. Mulai dari meminta ASN tidak pamer harta hingga kekuasaan, itu juga berlaku untuk keluarga ASN.(SB/01)