Peningkatan SDM Berkualitas Memahami Pendewasaan Usia Perkawinan Sangat Penting

TKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumut Muhammad Irzal didampingi Sekretaris Yosrizal saat memberikan keterangan, Jumat (14/4/2023) di Medan.

sentralberita|Medan ~BKKBN adalah lembaga yang diberi amanah untuk mengatur dan mengelola penduduk. Juga bagaimana keluarga mengetahui program BKKBN mengatasi kemiskinan

Salah satu program BKKBN adalah mengatasi kemiskinan dengan program Keluarga Berencana. Karena itu, pentingnya meningkatkan SDM yang berkualitas, bagaimana masyarakat memahami pendewasaan usia perkawinan bagi perempuan 21 tahun dan 25 tahun bagi laki laki.

“Maka, keluarga perlu memahami persiapan perkawinan, lalu persiapan kehamilan dan bagaimana kesiapan menjadi seorang ibu,” ujar Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumut Muhammad Irzal, dalam pertemuan dengan forum jurnalis BKKBN Sumut, Jumat (14/4/2023) di Medan didampingi Sekretaris Yosrizal.

Maka, lanjut Irzal perlunya kesehatan reproduksi. Kapan dia harus menikah. Bagaimana keharmonisan dalam keluarga.

Baca Juga :  Rapat Koordinasi Pilkada Tapanuli Tengah: Sinergi Mewujudkan Pemilu Damai dan Bermartabat

“8 fungsi keluarga untuk menciptakan keluarga berkualitas seperti fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi dan pembinaan lingkungan,” sebutnya.

Dalam pertemuan itu, kepala perwakilan BKKBN Sumut memandang pentingnya peran media seperti program saat ini untuk penurunan angka stunting di Sumut.

“Berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, Sumut berhasil menurunkan angka prevalensi stunting sebesar 4,7%, menjadi 21,1%, dari sebelumnya 25,8% pada tahun 2021. Ini berkat peran media yang menyampaikan informasi dan sosialisasi kepada masyarakat,” ujarnya.

Ia jug berharap media bisa memberikan informasi strategis seperti pentingnya KB untuk keluarga sejahtera. Tersedianya obat dan alat kontrasepsi di fasilitas pelayanan kesehatan.

Baca Juga :  BPJS Ketenagakerjaan Sukses Kantongi Opini WTM Kinerja 2023

“Masih ada masyarakat belum tau dimana dia mendapatkan program KB. Akibatnya terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Tidak direncanakan kehamilan karena pasangan usia subur (PUS) tidak memakai Alkon. Suami juga diharapkan memberikan izin kepada istrinya untuk ber kb,” ujarnya.

Dengan adanya PUS yang belum terlayani Alkon, hal ini menurutnya, bisa menyebabkan angka kematian ibu, angka kematian bayi dan stunting.

Pertemuan yang dibarengi buka bersama juga dihadiri Humas perwakilan BKKBN Sumut Ary Armawan dan lainnya. (SB/01)

-->