Sambut Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Dinas Kesehatan Sumut Siapkan Kebijakan dan Langkah Strategis

sentralberita|Medan~ Strategi kebijakan bidang Kesehatan dalam menghadapi Idul fitri 1444 tahun 2023, tim penyelenggaraan kesehatan melakukakan langkah strategis pelayanan secara medik di tengah-tengah masyarakat bagi pemudik. 

Langkah kebijakan tersebut dikemukakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, dr Alwi Mujahit Hasibuan M Kes pada temu pers dengan sejumlah wartawan di ruang rapat lantai II kantor Gebernur Sumut,  Kamis (13/4)

Tahap awal terang Alwi, selama libur Idul Fitri diharapkan terhadap pemangku kepentingan di Kabupaten/ Kota se Sumut membentuk  wadah jejaring kerja yang terdiri dari unsur instansi dan unsur tenaga kesehatan Kabupaten/Kota memberi pelayanan kesehatan pada pelayanan kegawatdaruratan dan evakuasi medik. 

Lanjut Alwi yang kedua adalah mempersiapkan pos pelayanan kesehatan yang letaknya berdekatan pos kepolisian,  Dinas Perhubungan  termasuk pada lokasi padat wisata dan titik rawan kecelakaan. 

Baca Juga :  Kojam Gelar Lomba Karya Tulis Jurnalistik Berhadiah Total Rp10 Juta

Selanjutnya tambah Kadis Kesehatan Alwi Mujahit pada sesi penjelasan utama,  ianya mengimbau masyarakat yang merayakan hari raya Idul Fitri tahun 2023 ini agar tetap waspada terhadap wabah penularan virus covid yang merebak pada 2 tahun lalu.

Meskipun covid ini dianggap sudah tidak aktif, namun harus tetap waspada agar menjaga jarak disetiap kerumunan, sebab penularan virus teraebut dikawatirkan ada penularan virus varian baru.

Karena itu, Alwi dalam keterangan persnya berharap kepada masyarakat diwajibkan tetap menggunakan masker disetiap bepergian untuk mengantisipasi bagi pemudik yang terkontaminasi batuk, sehingga penyebarannya bisa diantisipasi.

Soal kemungkinan varian baru ini dapat muncul dan menyebar maka harus ada pengawasan diri.  Disiplin diri dalam stamina fisik. 

Baca Juga :  Tingkatkan Pemahaman Personel, Polres Tanjungbalai Gelar Sosialisasi Program JKN

“Diharapkan jangan terlalu capek, setidaknya masyarakat senantiasa mengawasi kesehatan pribadi lepas pribadi,  imbuh Alwi.  

Lebih lanjut Alwi menjelaskan,  bahwa berdasarkan pernyataan menteri kesehatan (Kemenkes) menegaskan sebenarnya buka puasa bersama itu tidak dibenarkan. Sebab rawan terjangkitnya virus penyakit. Seperti serangan batuk, pemula penularan virus.  Ini diakibatkan pengaruh  lemahnya stamina fisik. 

“Ini pernyataan Menteri ya, saya hanya menyampaikan penjelasan Menkes,” ujar Alwi mengakhiri. (SB/01 )

-->