Kunjungan ke Kampung KB BKKBN, Delegasi Ambassador Puas, Tertarik dan Ingin Kembali ke Sumut

sentralberita|Simalungun~ Kunjungan para delegasi Ambassador Goes to Kampung KB Lake Toba tepatnya di Desa Sei Buttu Seribu, Kecamatan Pematang Damanik, Kabupaten Simalungun melihat secara langsung keberadaan Kampung  KB selama tiga hari berakhir, Jumat (17/3/2023) malam.

Sambutan BKKBN RI, Prof .drh. Muhammad Rizal Martua Damanik, MRepSc, PhD (F-Husni Lubis)

Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) untuk peningkatan sumber daya manusia melalui penguatan keluarga di setiap desa/ kelurahan yang ditinjau sebanyak 22 delegasi menyisakan kenangan indah, kepuasaan, ketertarikan dan ingin kembali berkunjung Sumut.

Bersama BKKBN RI, BKKBN Sumut,  pemerintah provinsi, Pemerintah Kabupaten Simalungun, Samosir serta masyarakat, Prof .drh. Muhammad Rizal Martua Damanik, MRepSc, PhD mewakili  Kepala BKKBN RI, Pudr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K)  dan Kaper  BKKBN Sumut M. Irzal mengungkapkan, Jumat (17/3/2023)  bahwa para Delegasi merasa senang, bangga ,puas bahkan ingin kembali lagi pada masa mendang.

“Para Delegasi merasa senang, bangga dan puas bahkan ingin kembali lagi pada masa mendatang, karena mereka tertarik  melihat dan menyaksikan serta  merasakan langsung keramahtamahan warga masyarakat Batak, makanannya enak-enak,  keindahan alam Danau Toba dan kualitas serta  keratifitas warga di Kampung KB di Desa Sei Buttu Seribu, Kecamatan Pematang Damanik, Kabupaten Simalungun itu,”ujar Muhammad Rizal Martua Damanik seraya mengaku dirinya juga sebagai putra daerah saat jamuan makan  siang di Toledo In Samosir yang dihadiri Asisten Pemkab Samosir, MR Sitanggang, ST, MM.

Selanjutnya Damanik menyampaikan, dilakukannya hubungan dengan para Dubes dan Konsulat itu oleh BKKBN dalam Ambasador semata untuk memperkenalkan kepada mereka Kampung KB sebagai program BKKBN.

Atas capaian  hasil yang diraih dalm Kunjungan para delegasi Ambassador Goes to Kampung KB Lake Toba, Kaper  BKKBN Sumut M. Irzal merasa bangga dan mengucap terimakasih kepada semua pihak yang terlibat.

Sementara Asisten Pemkab Samosir, MR Sitanggang juga menyampaikan terimakasih, baginya sangat luar biasa maknanya bagi percepapatan proses pembangunan. Batapa tidak, selain memberikan motivasi yang besar kepada masyarakat, juga dengan sendiri terpromosi ke Manca Negara potensi yang dimilki Sumatera Utara termasuk Kabupaten yang dikunjungi, diantaranya Kabupaten Samosir.

Ilustarasi hukuman adat oleh raja Siallagan (F-Husni Lubis)

Saksikan UMKM

Sebelumseberang  menuju ke Samsir, para Delegasi Ambassador mengunjungi para pelaku UMKM di Parapat. Mereka selain berdialog, juga membeli jualan para para pedagang, minum kopi dan lain sebagainya.

Aksi membeli mereka terlihat cukup tinggi, sehingga perputaran ekonomi menmabah pemasasukan para pedagang. Para pedagangpun terlihat senang dan bangga sambal diabadikan dengan foto-foto.

Baca Juga :  Rapat Kerja Bank Sumut 2025, Pj Gubernur Agus Fatoni Harapkan Terus Tumbuh Jadi BUMD Terbesar di Indonesia

Seberang menuju pelabuhan Siallagan di Samosir dengan kapal yang telah disediakan diiringi patoroli Polair Polres Samasir. Mereka ada yang di dalam kapal dan ada juga di atas bahkan mereka juga ada yang berjemur. Terpancar dari wajah mereka kesenangan dan bahagia meninkmati keindahan alam Danau Toba.

Tarian adat diikuti delegasi Ambas Sador. (Foto Husni Lubis)

Danau Toba selalu membuat orang takjub dari berbagai sudut pandang melihat. Menikmati Danau Toba berbalut awan bagai kapas memutih diatas danau. Tak lain dan tak bukan iitulah Negeri Indah diatas awan.

Danau Toba merupakan salah satu danau terluas di dunia. Keindahan danau ini sudah terkenal tidak hanya di kalangan masyarakat Indonesia, namun juga mencapai wisatawan asing. Danau sangat luas dengan air kehijauan, dikelilingi oleh bukit-bukit hijau, dan yang paling unik terdapat pulau di tengah-tengah danau. Pulau Samosir, nama Pulau tersebut. Tak hanya dikaruniai keindahan alam karena berada di tengah-tengah Danau Toba, pulau ini pun sarat dengan kekayaan budaya Batak, salah satu suku di Indonesia yang berasal dari wilayah Sumatera Utara.

Saksikan Huta Siallagan

Setelah tiba di Pelabuhan Siallagan langsung menuju Huta Siallagan dengan disambut Tarian Adat (Panonomuan). Para Delegasi berkesempatan menyaksikan dagangan UMKM dan juga berbelanja setelah mendengar sejarah adat Siallagan yang disampaikan tokohnya bernama Gading Jansen Sialaggan yang lancar menggunakan Bahasa Inggris diiringi lelucon.

Para delegasi itu juga dajak manortor berfoto-foto dan mereka dengan penuh sukerela dan bergembira saat manortor mengeluar uang.

Terungkap, salah satu bukti kentalnya nuansa budaya Batak di Pulau ini bisa dilihat di Huta Siallagan, salah satu desa di daerah Ambarita, Pulau Samosir, yang menampakkan keaslian bangunan-bangunan adat dan juga pagelaran budaya Batak.

delegasi berlanja (f-Husni Lubis)

 Menurut Gading Jansen Sialaggan, Huta artinya desa/kampung, dan Siallagan adalah nama marga raja pendiri desa tersebut. Marga pendiri huta disebut marga raja atau marga tano. Marga-marga lain yang juga tinggal di huta dinamakan marga boru. Siallagan sendiri adalah marga Batak Toba keturunan dari Raja Nai Ambaton yang mengikuti garis keturunan Raja Isumbaon, putra kedua Si Raja Batak.

Di Huta Siallagan, rumah-rumah adat berbaris, tanpa diberikan sekat ataupun pagar. filosofis rumah tak berpagar adalah masyarakat yang tinggal dalam satu huta terikat bersama, tidak bersekat dan tidak berpisah, menjadi satu kesatuan. Dengan begitu, mereka saling membantu, saling menjaga, dan menyelesaikan masalah bersama..

Baca Juga :  BPBD Simalungun dan Basarnas Berhasil Temukan Korban Hanyut di Sungai Bah Bolon

Salah satu ciri khas dan juga merupakan bangunan terkenal dari Huta ini, adalah adanya batu kursi atau batu persidangan dan batu parhapuran, dan dikelilingi tembok batu setinggi 1,5 meter. Batu persidangan ini merupakan tempat raja Siallagan zaman dahulu mengadili penjahat.

Asisten Pemkab Samosir, MR Sitanggang, ST, MM.

Di samping kursi persidangan tumbuh pohon yang disebut sebagai pohon kebenaran, yang merupakan Pohon Hariara. Semua keputusan pengadilan yang diambil raja disampaikan atau disumpahkan ke pohon ini. (Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir.

Menurut pemandu, boneka Sigale-gale memiliki keunikan yaitu dapat menari bahkan mengeluarkan air mata dan dapat bergerak sendiri saat ritual tertentu. Ritual tersebut memiliki tujuan untuk memanggil arwah yang sudah meninggal. Karena memang tidak ada upacara pemanggilan arwah, maka penulis tidak bisa menyaksikan boneka ini bergerak sendiri.

Melihat langsung rumah dan bangunan adat batak dan melakukan atau menonton tarian adat batak merupakan pengalaman yang sangat menarik sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia.

Sebelumnya di hari pertama yang dikunjungi para delegasi  Ambassador, Kampung KB di di Desa Sei Buttu Seribu, Kecamatan Pematang Damanik, Kabupaten Simalungun cukup membanggakan  dalam perwudan pemberdayaan masyarakat.

Terlihat UMKM berdiri sebagai usaha dagang masyarakat seperti a kopi buttu, madu pasak, madu bajaka, produk kerajinan tangan, kebun tanaman sawi dan bayam dan berbagai jenis keripik  dan bank sampah yang dijadikan kerajinan tangan yang semuanya di olah masarakat yang terlebih dahulu mengikuti pelatihan-pelatihan.

Bukan hanya itu, ada tersedia dapur sehat dengan menyediakan makananan sehat untuk upaya menurunkan stunting, ada Posyandu dan tarian lansia kaum ibu. Dalam memperlancar berbagai urusan di Kampung KB itu tersedia tiga mobil yakni mobil KB, mobil penerangan KB dan mobil jemput antar sektor KB.

Capaian yang diraih di Kampung KB itu, menurut Kepala Desa Sei Buttu Seribu, Ngatio tak terlepas dukungan semua pihak seperti Starbat, Indokafe, Bank Indonesia dan pemerintah. Sehingga dengan hasil yang dicapai menghasilkan pendapatan masyarakat. (SB/Husni Lubis)

-->