Ambassador Goes to Kampung KB Disambut Meriah, Diharapkan Memberikan Gambaran Pembangunan Manusia di Tingkat desa

sentralberita|Simalungun~Rombongan Ambassador dari berbagai negara untuk mengunjungi Kampung KB di Kecamatan Pematang Dabanik Kabupaten Simalungun dalam suatua kegiatan yang diberi nama “Ambassador Goes to Kampung KB yang berlangsung selama tiga hari.
Rabu malam (15/3/2023) di Hotel Niagara dilakukan penyambutan dengan meriah oleh Wagubsu Musa Rajeckshah bersama BKKBN yang dihadiri sejumlah BKKBN pusat yakni Kepala BKKBN RI, dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) diwakili Prof .drh. Muhammad Rizal Martua Damanik, MRepSc, PhD dan Kaper BKKBN Sumut M. Irzal serta Bupati Simalungu Radiapoh Siholan Sinaga diwakili Sekdakab Simalungun.
Adapun duta yang berkunjung yakni, duta Besar Mozambique, Polandia, Rumania, Utusan khusus Presiden Sycehless, Unfpa Indonesia, utusan USAID untuk pembangunan internasional, Sekretaris Urusan Politik Kedutaan Belanda, Utusan World Food Programe, Konsulat Kehormatan Jerman, Konsulat Jendral Singapura, Perwakian Deputi Who dan Uunicef Region Sumatera.

“Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada seluruh delegasi untuk komitmen dan dukungan dalam menghadiri rangkaian kegiatan Ambassador Goes to Kampung KB Lake Toba dan selamat datang di Provinsi Sumatera Utara,”ujar Wagubsu dalam pidatonya ketika acara penyambutan tersebut.
Sekaitan dengan visi dan misi Sumut,kata Ijeck, program pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) merupakan program investasi jangka panjang untuk pembangunan ekonomi yang berkelanjutan
Melalui program KB, provinsi Sumatera Utara akan menuju penduduk tumbuh seimbang dengan jumlah anak yang dilahirkan wanita semasa usia reproduksinya (total fertility rate) pada tahun 2022 sebesar 2,42.

Lebih Wagubsu menyampaikan, Pemerintah Indonesia melalui instruksi presiden nomor 3 tahun 2022 tentang optimalisasi penyelenggaraan kampung keluarga berkualitas (kampung kb) mengamanatkan peningkatan sumber daya manusia dilakukan melalui penguatan keluarga di setiap desa/ kelurahan.
Sejak dicanangkan tahun 2016, Kampung KB yang telah terbentuk di Sumatera Utara sampai tahun 2023 sejumlah 1.535 desa/ kelurahan.
Kampung KB dibentuk di wilayah kumuh, miskin, terpencil, perbatasan dan wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Intervensi dalam kampong KB dilakukan secara bersama – sama oleh sektor terkait, baik pemerintah maupun swasta untuk meningkatkan ketahanan keluarga, program keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, penguatan ekonomi keluarga, peningkatan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan berbasis keluarga sebagai subjek pembangunan.
Saat ini, Kampung KB juga diharapkan dapat menjadi wilayah percontohan dalam penurunan stunting dengan berbagai program yang menjangkau sasaran keluarga beresiko melalui kegiatan dapur sehat atasi stunting, penyediaan data penduduk melalui program rumah dataku, dan pendampingan keluarga melalui tim pendamping keluarga.
“Saya berharap apa yang kami lakukan di provinsi Sumut dalam pengembangan program Kampung KB bisa memberikan gambaran pembangunan manusia di tingkat desa kepada perwakilan negara – negara sahabat.
Pada kesempatan ini kami juga mengharapkan terwujudnya kerjasama pada bidang pembangunan manusia yang mendukung pelaksanaan pembangunan berkelanjutan (sdgs) terutama untuk provinsi sumatera utara.

Melalui kegiatan ini, penguatan program pembangunan manusia dapat kita tingkatkan melalui partisipasi aktif dalam diskusi pada forum internasional melalui semangat solidaritas dan saling meguntungkan sesuai semangat implementasi dasa sila bandung dalam konfrensi Asia – Afrika tahun 1955 sebagai langkah awal kerjasama negara – negara berkembang.
Pada kesempatan baik ini, kami sampaikan bahwa provinsi Sumatera Utara juga merupakan wilayah yang sangat potensial untuk dikembangkan bersama baik dari aspek lingkungan maupun penduduk. Dengan jumlah penduduk sebesar 15,31 juta jiwa, alam yang indah serta pertumbuhan ekonomi sebesar 4,37%. sumatera utara merupakan wilayah strategis untuk investasi di wilayah pulau Sumatera.
Prof .drh. Muhammad Rizal Martua Damanik menyampaikan, kegiatan ini salah satu upaya BKKBN dalam mempromosikan pembangunan warga kependudukan dan KB. Sebagaimana diketahui tahun 1990, Indonesia pernah memperoleh penghargaan United Nation Population Award karena berhasil menurunkan TFR dari 5,6 anak menjadi 3,5.
“Mereka sangat tertarik berkunjung ke Indonesia,~ujar Deputi Bidang Pelatihan dan Penelitian dan Pengembangan BKKBN RI itu.
Damanik juga menyampaikan, 33 tahun kemudian BKBN RI melalui Balitbang melaksanakan program Ambassador berbicara mengenai program kependudukan di masing negara yang dilakukan setiap bulan sekali. Setelah satu putaran ada 12 negara oleh BKKBN mengajaknya untuk kelapangan untuk memperkenalkan, Elsimil, Kampung KB dan sekaligus memperkenalkan potensi parisata Indonesia.
Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Sumut Muhammad Irzal, SE, ME mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak dari Pemkab Simalungun, Pemprov Sumut, BKKBN Pusat, BKKBN Perwakilan Sumut yang telah bekerja keras dalam menyukseskan kegiatan ambassador goes to Kampung KB Lake Toba.

.”Harapan kami bersama, kegiatan Ambassador Goes to Kampung KB dapat meningkatkan jejaring kemitraan dan mensosialisasikan program pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana atau Bangga Kencana di Tingkat Internasional serta upaya menjajaki dukungan kemitraan dalam program bangga kencana dan penurunan stunting di Indonesia termasuk membuka peluang investasi di Sumattera Utara,” katanya.
Acara tersebut berakhir dengan sesi foto bersama dan dan kegiatan Ambassador Goes to Kampung KB tersebut turut dimeriahkan pertujukan seni tari tradional Simalungun dan penyematan ulos. (SB/01)