700 Ha Lebih Lahan Persawahan di Madina Mengering, Kadis Pertanian : Warga Diimbau Beralih Tanam Palawija
Kepala Dinas Pertanian Madina Siar Nasution
sentralberita | Madina ~ Dua kali musim tanam warga yang berada di kawasan Kecamatan Panyabungan dan Siabu Kabupaten Mandailing Natal ( Madina) terpaksa harus terhenti akibat keruskan sipon irigasi batang gadis yang amblas,sehingga lahan persawahan warga mengalami kekeringan dan tidak bisa bercocok tanam.
” Iya memang benar di bagian dasar tanggul ada yang amblas sehingga air tidak lagi masuk ke lahan persawahan warga.Kita dari Pemkab Madina sudah menyurati BWS dan Dinas PUPR Propinsi Sumut dan untuk sementara ini kami menghimbau warga agar mencari alternatif lain menanam jenis palawija dan lainnya sebelum saluran irigasi tersebut selesai diperbaiki”, ujar Kepala Dinas Pertanian Madina Siar Nasution saat dimintai tanggapannya,Rabu (15/2).
Siar Nasution juga mengakui sudah dua kali musim tanam warga di Gunung tua,Gunung Barani dan Manyabar dan lainya tidak dapat menanam padi seperti biasanya.Menurutnya ada 700 hektare lahan di kawasan tersebutvyang mengalami kekeringan.
” Itulah salah satu penyebab kita pada tahun lalu mengalami inflasi,belum lagi cuaca di mengalami intensitas hujan yang cukup tinggi sehingga banyak lahan pertanian warga yang gagal panen”,ungkapnya.
Dikatakan Siar,dirinya sejak beberapa bulan lalu sudah mengerahui hal tersebut dari pihak kecamatan dan desa.
” Sudah kita laporkan ke Bupati,karena ini adalah kewenangannya BWS Propinsi Sumut,tapi saya yakin pak Bupati sudah menyurat instansi tersebut”,yakinnya.
Karena itu ia berharap pihak BWS secepatnya turun dan memperbaiki saluran irigasi yang bocor atau amblas sehingga air kembali masuk ke lahan persawahan warga.
Saat berita ini diturunkan diperoleh informasi tim dari BWS dan Dinas PUPR Propinsi Sumut sudah tiba di Madina untuk meninjau hal tersebut.( FS)