Bak Roda Kendaraan, Portofolio Investasi Butuh ‘Rebalancing’

Para pemilik kendaraan pasti tahu, setelah melaju beberapa waktu, roda kendaraan perlu diseimbangkan kembali melalui teknik rebalancing di bengkel.    

   

Mungkin saja dalam perjalanan, roda sisi kanan mendapatkan tekanan lebih besar atau roda sebelahnya menghantam benda-benda di jalan raya yang membuat keseimbangannya berkurang. 

   

Begitupun dengan berinvestasi di pasar modal,” kata Muhammad Pintor Nasution, Kepala Kantor Perwakilan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumatera Utara Selasa (20/12).

   

Dalam satu periode, setahun misalnya, bisa saja portofolio yang disusun seorang investor komposisinya berubah karena nilai instrumen yang bergerak dinamis seiring waktu. Ketika seseorang berinvestasi, seringkali tiap aset memiliki tingkat pertumbuhan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, hal ini mengakibatkan komposisi aset-aset penyusun portofolio menjadi berubah, sehingga tidak sesuai dengan yang apa yang awalnya diharapkan. 

Baca Juga :  Apresiasi Menjelang Lebaran dari Pertamina : Harga BBM Non-Subsidi Turun Mulai 29 Maret 2025

   

Istilah portofolio dalam investasi mungkin tidak asing bagi sebagian besar masyarakat. Kedua hal ini saling berkaitan dan memiliki peran penting dalam dunia pasar modal. Portofolio investasi adalah kumpulan aset yang bisa berupa berbagai jenis aset seperti saham, obligasi atau surat utang negara, reksa dana, uang tunai, atau jenis investasi lainnya. Berdasarkan kepemilikan, portofolio investasi bisa dimiliki oleh individu, lembaga keuangan, perusahaan, atau manajer investasi. 

   

Ia menyebut di dalam portofolio investasi bisa terdapat portofolio investasi yang lebih kecil, jika seorang investor berinvestasi ke banyak jenis instrumen dengan karakter yang berbeda-beda. Saat ini akan dibahas contoh portofolio investasi milik investor yang berisi instrumen pasar modal yaitu saham, obligasi dan deposito atau uang tunai.(wie)

Baca Juga :  Berantas Premanisme, Polda Sumut : Berikan Rasa Aman dan Nyaman Berinvestasi
-->