Ricuh Penolakan Eksekusi Lahan di Siak, Massa Bentrok Dengan Polisi
Bentrok massa dengan polisi
sentralberita | Siak ~ Bentrokan terjadi antara polisi dengan para petani kelapa sawit yang menolak constatering dan eksekusi lahan seluas 1.300 hektare di Kampung (desa) Dayun, Kecamatan Dayun, Siak, Riau, Senin (12/12).
Polisi sempat menembakkan air dari Water Cannon. Dalam aksinya, massa sempat menghadang proses constatering dan eksekusi lahan dengan memblokade pintu masuk ke kawasan lahan.
Massa juga membakar ban bekas di tengah Jalan Lintas Siak-Dayun hingga membuat arus lalu lintas terganggu.
Selain itu, mereka sempat terlibat saling dorong dengan aparat kepolisian yang hendak masuk ke kawasan. Akibatnya, sejumlah masyarakat terjatuh hingga mengalami luka berat.
Massa sempat mundur saat air Water Cannon ditembakkan ke arah mereka. Saat air tidak ditembakkan lagi, massa maju lagi menyerang. Ada empat orang petani yang diamankan dalam aksi penolakan constatering dan eksekusi lahan tersebut.
Dalam aksi saling dorong itu juga terdengar teriakan dari warga yang disinyalir kena benturan fisik. “Jangan pukul pak. Polisi pengayom masyarakat. Kami dizalimi sama PT Duta Swakarya Indah (DSI) pak,” teriak warga di lokasi.
Total 719 personel gabungan yang diturunkan untuk mengamankan constatering dan eksekusi lahan yang dikelola PT Karya Dayun tersebut.
Empat pejabat utama Polda Riau yakini Dir Intelkam Kombes Aris Prasetyo Indrayanto, Karo Ops Kombes Kasero Manggolo, Dir Samapta Kombes Faried Zulkarnain dan Dansat Brimob Kombes Ronny Lumban Gaol, juga tampak terlihat ikut turun ke lokasi.
“Iya, total 719 personel yang diterjunkan. Personel-personel ini ada yang dari Polda Riau, Brimob dan dari kita (Polres Siak). Target kita, proses constatering dan eksekusi lahan ini selesai. Tak ada tunda-tunda lagi,” kata Kapolres Siak AKBP Ronald Sumaja di lokasi. (Ndi).
