Atletik Kabupaten Siak Terancam Punah, Beberapa Dekade Berjalan Selalu Minus Perhatian Pemerintah

Atlet Porprov Riau

sentralberita | Siak ~ Perhelatan Pekan Olahraga Provinsi atau lebih dikenal dengan Porprov Riau tahun 2022 yang dipusatkan di Kabupaten Kuantan Singingi, (Kuansing, red), sukses digelar. Namun ajang yang resmi ditutup oleh Gubernur Riau, Syamsuar, di Lapangan Limuno pada selasa, (22/11/’22) lalu itu menyisakan derita pilu bagi seluruh atlit Kabupaten Siak khususnya atlit asal Kecamatan Kandis sebagaimana yang dialami dan diutarakan oleh para pelatih dan atlit itu sendiri.

Keluh kesah para pelatih dan atlit tertuang saat para perwakilan tokoh pemuda Kecamatan Kandis menggelar temu ramah pada Jum’at, (25/11/22), di sebuah caffe yang berada di Kelurahan Kandis Kota Kecamatan Kandis Kabupaten Siak, King Coffee.
“Jelasnya untuk tahun selanjutnya, saya lebih memilih vakum untuk melatih. Karena hingga saat ini dan ini sudah berjalan beberapa dekade belakangan akan minimnya bahkan lebih mengarah minus akan perhatian pemerintahan pada dunia olahraga yang ada,” ungkap Anas Simanjuntak, pelatih tinju atlit Kandis.

Untuk diketahui, dari cabang tinju, Kecamatan Kandis berhasil membawa nama Kabupaten Siak semerbak mewangi setelah berhasil memboyong 2 piala Emas dan 4 piala perunggu. Kecamatan Kandis sendiri sudah menjadi rahasia umum bahwa selalu menopang nama Kabupaten Siak dalam setiap perhelatan olahraga bahkan hingga tingkat nasional sekalipun. Untuk tahun ini Kabupaten Siak dalam Porprov tidak membawa cabang atletik, bahkan tahun sebelumnya juga demikian. Pelatih atletik Kecamatan Kandis, Nazaruddin, saat dikonfirmasi membenarkan.
“Tidak ikutan Pak, ya kalau ditanya alasannya dan saya harus jelaskan tidak cukup dua gelas kopi namun intinya ya karena bentuk perhatian dari pemerintah Kabupaten yang tidak terwujud, hanya sekedar apa adanya saja,” sebutnya.

Baca Juga :  Cabor Ski Air Optimis Tuntas di Hari Terakhir PON XXI

Dalam kesempatan itu, salah satu tokoh pemuda Kecamatan Kandis, Riadi Mangunsong, didampingi Turkis Tampubolon, menyatakan harapannya,
“Hal ini bilamana dibiarkan dan tidak dengan segera disikapi akan menyisakan kepiluan bagi atlit dan pelatih, tidak tertutup kemungkinan atlit asal Kandis akan sirna seiring berjalannya waktu. Pesan dan kesan saya, semoga hal ini dapat segera disikapi baik oleh Pemkab juga pemerintahan Kecamatan. Saya percaya juga meyakini banyak hal dan peluang yang bisa diperbuat untuk mewujudkan bentuk perhatian dan kepedulian pada dunia olahraga yang ada saat ini. Dari hal ini saya nyatakan diri siap bergandengan tangan dengan pemerintahan setempat untuk mencari solusi terbaik,” ungkap pria yang juga merupakan Bendahara dari DPC IKBR-K tersebut.

Baca Juga :  Luar Biasa! Di PON Perdananya Nella Persembahkan 3 Emas untuk Sumut di PON XXI Aceh-Sumut

Kekecewaan akan perlakuan dari Pemerintahan terhadap para atlit yang telah berjuang dan berupaya mengharumkan nama Kabupaten Siak itu juga muncul dari para orang tua atlit. Dimana hingga saat ini, seusai mengikuti porprov di Kuansing belum ada bentuk nyata sekedar ucapan terima kasih pada para atlit atas perjuangannya,
“Bahkan untuk sekedar temu ramah seperti ini, pemerintahan baik Pemerintah Kecamatan atau Pemerintahan Kabupaten belum pernah mengadakan. Baru ini saya tahu bentuk kepedulian yang nyata seperti ini dan diprakarsai oleh tokoh pemuda,” sebut salah satu orang tua atlit tinju yang anaknya berhasil memboyong piala emas. (Ndi).

-->