Badikenita Br Sitepu di Ikom UIN SU: Pemimpin Harus Peduli Nasib Orang

sentralberita| Medan~Anggota DPD/MPR RI, Badikenita Br Sitepu, menegeaskan seorang pemimpin harus peduli terhadap nasib orang lain, tidak bisa jadi pemimpin jika tidak memiliki kepedulian terhadap orang-orang yang susah.
Pemimpin harus bisa bisa memenej emosinya, kapan saat bersedih dan kapan saat gembira. Kalau banyak ketawa juga tidak bisa jadi pemimpin, Bersedihlah ketika orang bersedih, dan bersenanglah ketika orang lagi bahagia, jangan orang bersedih kita ketawa, ucapnya menjawab pertanyaan mahasiswa.
Dr. Badikenita Br Sitepu, SE, M.Si menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan terhadap mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sumatera Utara dalam kegiatan Seminar Nasional, Jumat (4/11) di kampus Tuntungan.
Pada kesempatan itu juga diingatkannnya bahwa keberagaman suku dan agama yang ada di tanah air adalah bagian terpenting guna saling kenal mengenal. Jika semua warna sama dalam suatu tempat, maka akan menyulitkan kita untuk menandai orang lain, dan sama sekali tidak memperlihatkan keindahan, katanya.
Dia mengingatkan para mahasiswa untuk tidak memperdebatkan agama yang dianut adalah suatu hal membuat kita akan tidak jauh dari kebersamaan.Agama adalah suatu keyakinan yang tidak bisa dip[erdebatkan. Orang yang beragama, berearti tidak kacau. Pilihan terhadap agama tertentu adalah hak azasi yang dimiliki masing-masing.
Dr. H. Sori Monang, M.Th, Wakil Dekan I FIS UINSU yang juga sebagai pembicara memaparkan kepemimpinan adalah hal yang memegang peran dominan, kritikal, krusial dalam keseluruhan upaya. Upaya yang dimaksud adalah untuk meningkatkan prestasi kerja. Baik pada tingkat individual, kelompok atau organisasi
Tujuan dari sikap kepemimpinan tersebut adalah untuk mencapai sebuah target atau goal. Baik di bidang pekerjaan atau sebuah organisasi, selalu ada target yang ingin di capai. Target-target yang sudah ditentukan tersebut dapat terlaksana karena adanya sikap kepemimpinan ucap Sori Monang, calon Pemimpin KAMUS ini..
Tujuan dari sikap kepemimpinan tersebut adalah untuk mencapai sebuah target atau goal. Baik di bidang pekerjaan atau sebuah organisasi, selalu ada target yang ingin di capai. Target-target yang sudah ditentukan tersebut dapat terlaksana karena adanya sikap kepemimpinan, ucap dosen yang pernah belajar 9 tahun di India ini.
Wakil Dekan III FIS M.Yoserizal Saragih, M.Ikom mewakili Dekan ketika membuka kegiatan tersebut memaparkan betapa pentingnya merajut kebersamaan antara suku dan agama dalam kontek Pancasila. Kebersamaan adalah modal utama dalam membangun bangsa dan negara Republik Indonesia.
“Tidak bisa bisa kita bayangkan bagaimana nasib bangsa ini tanpa adanya kebersamaan. Banyak negara yang rakyatnya hidup dalam kekacauan, karena negara tersebut tidak ada kebersamaan,”ucap Saragih, dosen yang akrab dengan mahasiswa ini.
Ketua Prodi Ilmu Komunikasi, Dr. Muhammad Alfikri, M.Si mengucapkan terimakasih atas kehadiran Badikenita Br Sitepu selaku anggota DPD/MPR RI di Ilmu Komunikasi UIN SU. Dia berharap pertemuan ini sebagai langkah awal membangun kerjasama lebih jauh ke depan, sehingga memberi manfaat besar bagi masa depan mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sumut.
Alfikri juga berharap dukungan kuat Badikenita Br Sitepu agar mahasiswa Prodi Ikom bisa magang di DPD/MPR RI serta di berabagai instansi lainnya, sehingga lulusan Prodi Ikom bisa menjadi lulusan siap kerja.
“Berkad dukungan Badikenita, semoga juga kampus kita menjadi kampus merdeka belajar. Kita yakin Kampus Merdeka mahasiswa menjadi lebih punya empati, creativity, skill, dan experience,”ucap putra mantan rektor Prof. Dr. H A Yakub Matondang ini.
Dia berharap WD III FIS menindaklanjuti kerjasama dengan Kementerian BUMN Perkebunan, Pelindo, Pelni, Kominfo, dan lainnya. (SB/rasyid)