Peraih Medali PON Tak Mau Anggap Remeh di Final Tarung Derajat Porprov Sumut 2022
Babak final tarung derajat akan digelar di Gedung Gedung Serbaguna Sumekto Djajanegara Politeknik Pariwisata Medan, Rabu (2/11/2022).(f-ist)
sentralberita | Medan ~ Cabang olahraga tarung derajat Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumatra Utara XI 2022 mulai memasuki fase akhir. Babak final akan digelar di Gedung Gedung Serbaguna Sumekto Djajanegara Politeknik Pariwisata Medan, Rabu (2/11/2022).
Kontingen Medan menjadi yang terbanyak meloloskan petarungnya ke final. Ada 6 atlet yang akan bersaing di final nomor tarung dan 4 kelompok di nomor seni gerak.
Mereka adalah Farhan Attamamil, peraih medali emas PON 2020 yang akan bertarung menghadapi Rinaldi Halomoan dari Padangsidimpuan di kelas 64-67 kg, Nasiruddin yang akan menghadapi Sutandi (Pematangsiantar) di kelas 75-80 kg, serta Egya Primsa kontra Arya Gading (Batubara) di kelas 58-61 kg.
Selain itu untuk putri, Nurkhairiyah akan menghadapi sesama atlet Medan, Dwi Jihan di kelas 45-50 kg putri serta Anniza Rizky yang akan menghadapi Rizky Adinda (Langkat) di kelas 58-62 kg.
Untuk nomor seni gerak tarung putra Medan akan bersaing dengan Asahan dan Karo. Sementara untuk nomor gerak putri dradjat 2, gerak bertahan menyerang putra, serta gerak tarung campuran Medan menghadapi Deli Serdang, dan Madina.
Daerah lain yang meloloskan petarungnya ke final antara lain Deli Serdang (2), Langkat (2), Madina (2), Karo (2), Labuhanbatu, Asahan (2), Simalungun (2), Dairi (2) Tebing Tinggi (2), Tanjungbalai, Pematangsiantar, Labusel, Batubara, Labura, dan Padangsidimpuan.
Sementara itu Farhan Attamamil mengatakan siap untuk menghadapi final besok. Meskipun diakuinya status sebagai peraih medali emas PON 2020 menjadi beban tersendiri.
“Yang terpenting pertarungan sebenarnya itu menguasai diri sendiri dulu, baru bisa mengatasi orang lain. Memang cukup beban karena memertahankan lebih sulit daripada merebut. Semua atlet yang lolos porprov pasti bagus dan berpeluang. Apalagi ini jenis olahraga tidak terukur, hari ini menang, besok belum tentu. Yang menyelamatkan kita adalah latihan yang keras. Mudah-mudahan bisa meraih juara karena memang dari daerah mengutus kita untuk bisa jadi juara,” kata Farhan.
Final lainnya yang juga layak ditunggu adalah peraih medali perak PON 2020, Muhammad Rizki Firdaus yang memerkuat Tebing Tinggi menghadapi Ahmad Fauzan (Tanjungbalai) kelas 67-70 kilogram.
Rizki juga mengatakan tak mau menganggap remeh lawannya di final. Meskipun dia unggul di jam terbang.
“Peluang terbuka, mereka lebih muda dan punya semangat juang yang tinggi. Dulu seumuran mereka juga seperti itu. Intinya gak ada mau kalah. Dalam beladiri gak ada senior junior. Selama latihan sama pasti semua berpeluang. Kemenangan di matras adalah kemenangan gak terhitung, lengah sikit pasti tumbang. Jam terbang lebih tinggi. Risiko kurangnya di fisik. Tinggal mental saja,” pungkas Rizki. (01/red)